GARUT – Semakin membaiknya kondisi dari pandemi Covid-19 sekaligus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak menjadi lampu hijau bagi seni adu ketangkasan domba Garut di Jawa Barat untuk bangkit.
Setelah dua tahun mati suri, gelaran ini akhirnya kembali diadakan pada Sabtu (15/10) dan Minggu (16/10) lalu di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
Dilansir dari detikJabar, acara tersebut diikuti oleh lebih dari seribu peserta yang mendatangi lokasi dengan semangat yang tinggi.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bandung, Banten, Sumedang, serta Tasikmalaya.
Acara yang bertajuk Kapolres Cup 2022 ini pun menjanjikan hadiah yang cukup unik, yaitu seekor sapi berukuran besar untuk pemenangnya.
“Ini event besar yang diselenggarakan untuk pertama kali lagi, setelah pandemi Covid-19,” kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada detikJabar.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menilai bahwa acara ini bukan untuk mencari pemenang.
Hal itu karena, menurutnya, setiap ternak domba memiliki ciri khasnya masing-masing.
Lebih dari mencari pemenang, ia mengatakan bahwa adu ketangkasan domba Garut berpotensi menjadi daya tarik hiburan bagi penonton dan turis.
Ia juga meyakini bahwa meningkatnya sektor pariwisata, peternakan, hingga UMKM, dari budaya ini dapat menempatkannya sebagai sumber kekuatan ekonomi provinsi.
“Kami rencanakan pada Desember 2022 akan digelar Piala Presiden” ujar Teten, dikutip dari Info Garut.
Wirdhanto sendiri juga mengatakan bahwa acara ini memiliki dua esensi, yakni mengangkat kearifan lokal dan membangkitkan perekonomian.
“Yakni, mengangkat budaya kearifan lokal dari seni ketangkasan domba Garut itu sendiri. Tentunya, ini akan menstimulasi perekonomian lokal dengan menggandeng UMKM serta pedagang-pedagang kaki lima yang berada di Kabupaten Garut,” jelasnya.
Dengan begitu, perekonomian Garut, lanjutnya, dapat mendukung perekonomian nasional di tengah terpaan badai dari perekonomian global.