AMERIKA SERIKAT – Pihak manajemen dan promotor konser Madonna, Live Nation, buka suara setelah penggemar mengajukan gugatan atas keterlambatan konser sang bintang.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis (25/1), mereka menyatakan bahwa konser Celebration yang digelar pada pertengahan Desember lalu sempat mengalami masalah teknis saat soundcheck.
Mereka juga mengatakan bahwa penundaan dimulainya konser saat itu telah “didokumentasikan dengan baik” dalam laporan pers.
“Pertunjukan dibuka di Amerika Utara di Barclays di Brooklyn sesuai rencana, dengan pengecualian masalah teknis pada 13 Desember saat soundcheck,” kata mereka.
“Hal ini menyebabkan penundaan yang didokumentasikan dengan baik dalam laporan pers pada saat itu. Kami bermaksud membela kasus ini dengan tegas,” sambung mereka.
Dalam pemberitaan sebelumnya, dua penggemar Madonna melayangkan gugatan resmi setelah menilai Queen of Pop itu gagal memulai konsernya tepat waktu.
Mereka menuduh sang solois melakukan “praktik perdagangan yang tidak masuk akal, tidak adil, dan/atau menipu”.
Adapun gugatan itu tidak ditujukan langsung ke Madonna, melainkan ke Barclays Center dan Live Nation selaku pihak venue dan promotor konser sang artis.
“Penggugat dihadapkan dengan terbatasnya transportasi umum, layanan berbagi tumpangan, dan peningkatan biaya transportasi umum atau pribadi,” demikian isi gugatan tersebut, dikutip dari Variety.
“Madonna telah menunjukkan ketidakmampuan dalam memastikan pertunjukan dimulai tepat waktu, dan para tergugat sadar pernyataan seperti apa pun mengenai waktu konser hanyalah spekulasi optimis,” lanjut gugatan tersebut.
Diketahui, gugatan ini muncul setelah gelaran konser Madonna, Celebration, pada 13 Desember 2023 lalu mengalami keterlambatan hingga dua jam lamanya.
Poster menyebutkan bahwa konser akan berlangsung mulai pukul 20.30. Akan tetapi, berdasarkan gugatan yang diajukan, konser diketahui baru dimulai pukul 22.30.
Atas kejadian itu, penggemar mengaku dibuat kesulitan untuk pulang karena konser baru selesai pada lewat tengah malam.
Mereka pun menyebut yang terjadi pada saat itu sebagai pelanggaran kontrak.
