JEPANG – Seluruh 379 penumpang beserta kru pesawat Japan Airlines (JAL) yang terbakar saat mendarat di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, berhasil dievakuasi.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa (2/1) malam waktu setempat itu menjadi perbincangan banyak orang, terlebih setelah diketahui bahwa evakuasi yang dilakukan berhasil menyelamatkan seluruh nyawa.
Tak lama setelah berita terbakarnya pesawat itu tersiar, beredar sejumlah video yang menunjukkan keadaan di dalam pesawat ketika kebakaran terjadi.
Tidak ada kerusuhan atau kepanikan dari penumpang yang ingin segera menyelamatkan diri. Mereka cenderung tenang dan tetap duduk sambil menunggu arahan dari kru penerbangan yang terus berkoordinasi dengan pilot.
Meskipun terdengar beberapa penumpang yang meninggikan suara, tidak terlihat satu pun dari mereka berdiri atau meninggalkan kursi untuk meminta percepatan evakuasi.
“Para penumpang Jepang. Mereka tetap tenang. Mereka tidak panik. Mereka tidak terburu-buru. Mereka menaati perintah. Mereka tidak membuka bagasi atas. Mereka tidak mengambil barang bawaan mereka. Mereka semua selamat,” tulis @aircrew.in di Instagram, salah satu akun yang mengunggah video tersebut.
Banyak netizen yang meninggalkan komentar di unggahan itu menunjukkan kekaguman atas kedisiplinan orang-orang Jepang bahkan dalam bahaya sekali pun.
Mereka bahkan mengatakan hanya orang-orang Jepang yang bisa tetap mengikuti perintah di tengah keadaan yang mengancam jiwa.
“Anda harus mengakui mereka adalah orang-orang paling disiplin di dunia,” tulis @_alo_13.
“Bahkan di keadaan darurat ini, Anda bisa mendengar di audio, seorang wanita (yang saya duga adalah pramugari memberikan arahan kepada penumpang) mengucapkan arigato – terima kasih. Diikuti dengan penumpang yang mengatakan tolong cepat… Dunia harus belajar banyak hal dari orang-orang Jepang yang mendemonstrasikan kedisiplinan, kesopanan, dan kerja sama. Kru penerbangan, otsukaresama deshita! Kerja bagus!,” tulis @joshfriedmanart.

Keberhasilan evakuasi dalam peristiwa ini juga dipuji sejumlah ahli. Salah satunya asisten profesor teknik dan sistem terintegrasi dari Ohio State University, Shawn Pruchinicki, yang mengatakan kecepatan evakuasi ini luar biasa.
“Saya menduga faktanya jika mereka benar-benar turun dalam 90 detik, sepertinya orang-orang tidak berusaha mengambil barang bawaan mereka,” katanya kepada CNA Asia Fisrt, Rabu (3/1).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa salah satu kendala utama saat mengevakuasi penumpang pesawat adalah jika orang ingin mengambil tas mereka sebelum turun.
Pesawat JAL dilaporkan terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang (JCG) saat melakukan pendaratan.
Sementara seluruh penumpang dan kru pesawat JAL berhasil selamat, lima dari enam kru pesawat JCG dinyatakan menjadi korban dalam insiden tragis ini.
Pesawat JCG sendiri disebut tengah dalam penugasan mengangkut bantuan untuk daerah-daerah terdampak gempa di Prefektur Niigata.