INDIA – Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa negaranya dan Sri Lanka telah sepakat untuk membangun jembatan yang menghubungkan kedua negara.
Hal itu termasuk dalam rencana kerja sama yang akan memperkuat hubungan keduanya dalam bidang ekonomi dan energi, yang dibahas dalam pertemuan pada Juli.
Dalam pertemuan tersebut, Modi terlibat perbincangan langsung dengan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe di New Delhi dalam kunjungan resmi pertamanya.
Melansir Al Jazeera, jembatan yang dimaksud akan dibangun melintasi Selat Palk dan akan memberikan India akses ke pelabuhan-pelabuhan utama.
Lewat dokumen strategis, kedua negara itu mengatakan bahwa membangun “konektivitas darat” melintasi Selat Palk akan memberi India akses ke pelabuhan utama Trincomalee dan Kolombo serta memperkuat “hubungan ribuan tahun”.
Selat Palk sendiri adalah selat yang terbentang antara negara bagian Tamil Nadu di India dan Sri Lanka dengan jarak beberapa titik di antara kedua wilayahnya hanya selebar sekitar 25 km.
Selain jembatan, India dan Sri Alaska juga disebutkan akan bekerja dengan cepat untuk menghubungkan jaringan listrik mereka dan mempelajari kelayakan membangun pipa minyak bumi.
Menurut pejabat di kedua belah pihak, proyek-proyek untuk menghubungkan jaringan listrik melalui kabel bawah laut dan pipa minyak diperkirakan menelan biaya sekitar $4 miliar (sekitar Rp61 triliun).
Sementara itu, Wickremesinghe mengatakan bahwa “membangun pipa minyak multi-produk dari bagian selatan India ke Sri Lanka akan memastikan pasokan energi yang terjangkau dan andal ke Sri Lanka.”
Di antara Januari dan Juli tahun lalu, India mengucurkan dana dukungan sebesar $4 miliar untuk Sri Lanka yang dihantam krisis ekonomi.
Negara itu hampir kehabisan dolar dan tenggelam dalam krisis keuangan yang membuatnya kesulitan untuk mendanai impor-impor penting, termasuk obat-obatan.
“Satu tahun terakhir penuh dengan tantangan bagi masyarakat Sri Lanka. Menjadi teman dekat, seperti biasa, kami berdiri bahu-membahu dengan rakyat Sri Lanka,” kata Modi dalam sambutannya.
Dalam kerja sama kali ini, ia mengatakan kedua pemimpin itu “mengadopsi dokumen visi untuk Kemitraan Ekonomi kita” untuk memperkuat konektivitas maritim, udara, energi, dan orang-ke-orang.
Hal itu kemudian ditujukan tak lain untuk mempercepat kerja sama timbal balik di bidang pariwisata, listrik, perdagangan, pendidikan tinggi, dan pengembangan keterampilan.
