JEPANG – Mesin penjual otomatis alias vending machine bukan suatu hal yang baru bagi penduduk Jepang. Mesin ini dapat dengan mudah ditemukan di mana saja di negara Asia timur itu.
Tak hanya jumlahnya yang berlimpah, jenis barang yang dijualnya pun beragam. Mulai dari makanan dan minuman hingga perhiasan dan serangga.
Di Kota Semboku, di utara Prefektur Akita, sebuah vending machine bahkan menjual berbagai jenis daging yang, dapat dikatakan, tidak biasa.
Mesin itu menjual daging paus, siput dalam kaleng, serangga yang dapat dimakan, dan menu terbaru mereka: daging beruang liar.
Mengutip BBC, berita harian Jepang melaporkan mesin ini menjual daging beruang hitam lokal dalam berbagai potongan.
Calon pembeli dapat memilih akan membeli daging beruang yang berlemak atau tanpa lemak, dengan harga mulai dari 2.200 yen (sekitar Rp247.000) per 250 gram.
Soba Goro, restoran lokal yang mengoperasikan mesin ini, mengklaim mereka bisa menjual 10–15 kemasan daging beruang setiap pekannya.
“Rasa daging beruang itu cukup bersih, teksturnya tidak alot meski sudah dingin. Bisa juga diolah menjadi berbagai jenis makanan, dari gulai hingga steak,” ungkap perwakilan Soba Goro.
Adapun daging-daging itu didapatkan dari pemburu berlisensi yang membunuh beruang penghuni gunung terdekat.
Meskipun jenis beruang hitam dinyatakan terancam punah secara internasional, pemerintah Jepang memutuskan untuk membatasi jumlah beruang yang bisa diburu.
Alasannya? Keberadaan beruang yang mulai mengancam.
Penelitian mengklaim beruang turun dari hutan ke area pemukiman manusia karena mereka mulai kehabisan makanan di atas sana.
Dengan berkurangnya populasi manusia di Jepang, terutama di desa dan area terpencil, para beruang dinilai merasa lebih nyaman berada di area pemukiman.
Kondisi itu pun membuat beberapa penduduk mulai merasa tidak nyaman dan bahkan terancam.
Baca juga: Tidak Hanya Makanan dan Minuman, Vending Machine di Tokyo Juga Menyediakan Cinta
