SURIAH – “Bayi Keajaiban” yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan gempa di barat laut Suriah kini telah memiliki nama yang cantik. Aya, kini orang-orang memanggilnya.
Dalam bahasa Arab, nama itu berarti “keajaiban” atau “tanda dari Tuhan”, lapor BBC dan The Guardian.
Aya ditemukan tergeletak tak jauh dari tubuh ibunya yang tak lagi bernyawa akibat tertimbun reruntuhan usai gempa mengguncang Suriah dan Turki awal pekan lalu.
Ia yang diduga lahir saat gempa berlangsung bahkan masih terhubung dengan tubuh sang ibu melalui tali pusarnya.
Selain dirinya, seluruh anggota keluarganya ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia.
Dengan kata lain, ia menjadi sebatang kara di hari pertamanya hidup di dunia.
Adapun video penyelamatannya viral di media sosial, dengan seorang pria yang terlihat berlari terburu-buru sambil mengangkat tubuhnya yang mungil menjauhi reruntuhan.
Diberitakan oleh BBC, Aya saat itu langsung dibawa ke rumah sakit anak di Kota Afrin oleh keluarga jauhnya.
Ia menjalani perawatan intensif di sana karena tiba dalam kondisi yang cukup buruk. Kini, dokter mengatakan ia sudah dalam kondisi yang lebih stabil.
Kisah pilu bayi tersebut kemudian mengetuk pintu hati banyak orang di seluruh dunia, yang berakhir pada keinginan mereka untuk mengadopsinya.
Manajer rumah sakit tempat Aya dirawat, Khalid Attiah, mengatakan pihaknya menerima puluhan panggilan dari orang-orang yang mengatakan ingin mengadopsinya.
Akan tetapi, ia telah memutuskan untuk tidak mengizinkan siapa pun melakukan itu sebelum keluarga jauhnya datang.
“Saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengadopsinya sekarang. Sampai keluarga jauhnya kembali, saya merawatnya seperti anak saya sendiri,” katanya.
Aya disebutkannya saat ini disusui oleh istrinya bersama anak perempuan mereka yang baru menginjak usia empat bulan.
The National melaporkan bahwa paman dari ayah kandung Aya, Salah Al Badran, akan mengadopsinya setelah ia keluar dari rumah sakit.
Al Badran dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri dari gempa. Kini mereka tinggal di tenda setelah mengetahui bahwa sebagian besar dari rumah mereka telah hancur.