AMERIKA SERIKAT — Bukan lagi sebuah rahasia bahwa peluncuran roket memproduksi suara yang sangat berisik.
Hal ini karena beratnya yang luar biasa besar itu harus didorong oleh rangkaian mesin yang diaktifkan untuk dapat meluncur ke atas, menembus atmosfer, dan mencapai tujuannya di luar angkasa.
Saking berisiknya, suara itu diketahui bisa merusak benda-benda atau bahkan melukai hingga membunuh manusia yang ada di dekatnya.
Seperti yang dilansir dari UNILAD, yang menjadikan peluncuran roket Saturn V pada masa kerjanya antara tahun 1967 dan 1973 sebagai contoh. Saat lepas landas, benda tersebut menghasilkan suara sebesar 220 desibel.
Suara itu lebih berisik dari suara lepas landasnya sebuah jet tempur yang hanya menghasilkan 140 desibel—dan itu sudah sangat amat berisik.
Jika seseorang berada di jarak yang cukup dekat dengan salah satunya, suara itu tidak hanya akan memecahkan gendang telinganya, melainkan juga melenyapkan atau bahkan membunuhnya.
Memang, sebagian dari kita mungkin juga tidak mau dan tidak seharusnya berada di dekat tempat peluncuran roket—terlebih tanpa perangkat keamanan.
Akan tetapi, ada beberapa orang yang nyatanya memang diharuskan berada di sana, seperti para kru dan awak roket yang akan ikut terbang menjelajahi angkasa.
Oleh sebab itu, persoalan suara yang berisik ini juga menjadi perhatian semua badan antariksa yang bertanggung jawab.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), misalnya, yang membuang air dalam jumlah yang sangat besar ke landasan selama peluncuran roket berlangsung.
Di samping menekan gelombang suara yang dapat merusak benda atau melukai orang, langkah itu juga bertujuan mengurangi panas di landasan peluncuran.
Artinya, struktur pendaratan tidak akan sepenuhnya hancur oleh bola api yang dihasilkan setelah peluncuran.
Contoh penerapannya dapat dilihat di Mid-Atlantic Spaceport di Virginia, yang salah satu sistemnya dapat memompa hingga 4.000 galon air per detik ketika roket diluncurkan.
NASA juga saat ini diketahui menggunakan kantong-kantong air untuk menyerap gelombang suara yang kuat dari ledakan lepas landas awal.
Sementara itu, di Rusia—yang terkenal sangat dingin, terowongan besar dibangun untuk menjadi jalur beralihnya suara lepas landas roket dengan aman agar tidak merusak apa pun atau melukai siapa pun.