22.4 C
Indonesia

Varian Baru Covid-19 Intai Indonesia, Lebih Cepat Menular

Must read

JAKARTA – Badai pandemi Covid-19 agaknya belum bisa dikatakan akan segera berakhir dengan ditemukannya varian baru dari virus ini di sejumlah negara, termasuk Indonesia

Adalah subvarian Omicron XBB, penyebab lonjakan kasus positif Covid-19 yang tajam di Singapura dalam beberapa waktu terakhir.

Varian ini juga dikatakan menjadi dalang di balik peningkatan tren perawatan di rumah sakit.

Baca Juga:

Tidak hanya itu, Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. M. Syahril juga mengatakan bahwa peningkatan itu telah berlangsung lebih cepat daripada varian-varian sebelumnya.

“Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” jelasnya dalam keterangan resminya, Sabtu (22/10).

Oleh sebab itu, Kemenkes mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan selalu menerapkan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker.

Diketahui bahwa sejak pertama kali ditemukan, tercatat ada 24 negara yang telah melaporkan penemuan subvarian Omicron XBB ini.

Di Indonesia sendiri, kasus pertama diidentifikasi sebagai transmisi lokal.

Kasus itu ditemukan pada seorang wanita berusia 29 tahun yang baru kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ia disebutkan mengidap beberapa gejala seperti batuk, pilek, dan demam, sebelum dinyatakan positif Covid-19 XBB.

“Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober” ungkap Syahril.

Atas temuan itu, Kemenkes pun melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat dari sang wanita sebagai langkah antisipasi.

Beruntungnya, seluruh kontak erat tersebut dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.

Syahril kemudian menjelaskan bahwa fatalitas dari varian baru ini tidak lebih parah dari varian Omicron meskipun tingkat penularannya lebih cepat.

Kendati demikian, lanjutnya, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19.

“Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam 7 hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi,” jelasnya.

Selain menerapkan protokol kesehatan, masyarakat juga dimintanya untuk melakukan pengecekan jika mengalami gejala Covid-19 dan menyegerakan vaksinasi.

“Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” terangnya.

Dalam keterangan yang sama, disebutkan bahwa Kemenkes telah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru