AMERIKA SERIKAT – Jersey yang dikenakan oleh bintang lapangan basket Michael Jordan selama pertandingan pembukaan Final NBA pada tahun 1998 terjual dengan harga yang fantastis, yaitu $10,1 juta (sekitar Rp150,9 miliar).
Ini adalah bagian paling banyak dari memorabilia olahraga yang pernah diraih dalam sejarah.
Dilansir dari BBC, rumah lelang Sotheby’s mengatakan bahwa barang itu menarik “kegembiraan yang nyata” dari penggemar dan kolektor olahraga.
Barang itu mengingatkan pada musim olahraga, yang dicatat dalam film dokumenter Netflix The Last Dance, yang memperlihatkan Jordan memenangkan gelar NBA keenam dan terakhirnya.
Pada hari Kamis (15/9), Sotheby’s mengatakan bahwa ada total 20 tawaran yang dilayangkan untuk jersey Chicago Bulls Jordan.
Kepala bagian streetwear dan koleksi modern Sotheby, Brahm Wachter, mengatakan bahwa para penawar tersebut “ingin memiliki sepotong sejarah yang langka”.
“Hasil pemecahan rekor hari ini … memperkuat Michael Jordan sebagai G.O.A.T yang tak terbantahkan, membuktikan nama dan warisannya yang tak tertandingi sama relevannya dengan hampir 25 tahun yang lalu,” kata Wachter.
G.O.A.T sendiri adalah akronim untuk “greatest of all time“, yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “terhebat sepanjang masa”.
Jersey tersebut melampaui rekor sebelumnya, yaitu $9,28 juta (sekitar Rp138,6 miliar) untuk kemeja yang dikenakan oleh bintang sepak bola Diego Maradona di Piala Dunia 1986.
Jersey Jordan dilelang bersama majalah Sports Illustrated terbitan Juni 1998, yang menampilkan foto dirinya di sampulnya.
Seperti yang diketahui, Jordan dipandang oleh banyak orang sebagai pemain terbaik dalam sejarah bola basket.
Ia menghabiskan sebagian besar karirnya dengan Chicago Bulls, menjadi ikon global dan membantu meningkatkan profil NBA di seluruh dunia.
Meskipun Chicago Bulls kalah pada game pembuka NBA Finals melawan Utah Jazz, mereka memenangkan tiga game berikutnya.
Utah Jazz kemudian merebut game berikutnya dengan selisih dua poin.
Pada game keenam, Jordan membuat Bulls unggul 87-86 dengan hanya 5,2 detik tersisa–sekaligus mengamankan gelar NBA terakhirnya.
Comeback-nya pun disambut dengan sorak-sorai oleh para penggemar bola basket di seluruh dunia.
Jordan tiba-tiba pensiun dari bola basket pada Oktober 1993, menyusul pembunuhan ayahnya di North Carolina.
Bintang itu telah memenangkan tujuh gelar dan memimpin Chicago Bulls ke tiga kejuaraan berturut-turut.
“Saya selalu menekankan … bahwa ketika saya kehilangan motivasi dan rasa untuk membuktikan sesuatu sebagai pemain bola basket, sudah waktunya untuk pergi,” kata Jordan.
Pria yang kini berusia 59 tahun itu benar-benar menggantung sepatunya pada tahun 2003.