SOLO – Penyerahan sertifikat gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO secara simbolis akan dilakukan malam ini, Jumat (16/9), di halaman Balai Kota Solo, Jawa Tengah.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang juga menambahkan bahwa sejumlah lembaga akan hadir dalam ajang penuh kebanggaan ini.
“Jumat malam seremonial penyerahan sertifikat gamelan dari UNESCO. Nanti yang datang dari Kemendikbud Ristek dan Kemenparekraf,” tuturnya, Rabu (14/9), dikutip dari Kompas.
Tidak hanya itu, acara ini juga akan diramaikan dengan konser gamelan yang bertajuk “Mahambara Gamelan Nusantara: Gamelan Indonesia untuk Dunia”.
Gibran mengatakan bahwa hadirnya konser tersebut adalah bukti bahwa gamelan memiliki popularitas.
Kemudian, lewat penyerahan sertifikat ini, ia berharap agar upaya pemeliharaan gamelan sebagai warisan budaya dunia benar-benar direalisasikan.
Gamelan sendiri telah masuk ke dalam daftar WBTB dari Indonesia sejak 15 Desember 2021 lalu.
UNESCO dalam sidang ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage menetapkan gamelan sebagai WBTB ke-12 dari Indonesia, menyusul pantun, tradisi pencak silat, dan kapal pinisi yang telah lebih dulu berada di dalam daftar.
Penetapan ini juga tidak datang dalam waktu yang singkat. Perjuangan sejumlah pihak untuk mendapatkan titel tersebut untuk gamelan telah dimulai sejak tahun 2014.
Dilansir dari Solopos, inisiatif ini pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr. Rahayu Supanggah, S.Kar., DEA, atau lebih populer dengan sebutan Pak Panggah.
Berbagai dukungan datang dari sekitarnya, bahkan dari seluruh Indonesia, untuk timnya yang kemudian berhasil mengantar gamelan untuk ditetapkan sebagai WBTB pada akhir tahun lalu.