ALASKA – Datangnya musim panas di negara-negara dengan 4 musim biasanya disambut dengan meriah.
Pada musim ini, penduduk setempat dapat merasakan sinar matahari lebih lama dibanding pada musim-musim lainnya.
Di negara bagian Alaska, Amerika Serikat, sinar matahari yang berlimpah tidak hanya dinikmati oleh manusia, melainkan juga tumbuhan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Buktinya, mereka dapat terus tumbuh hingga melebihi ukuran buah dan sayur pada umumnya.
Dilansir dari Mongabay Indonesia, kawasan Alaska dapat bermandikan cahaya matahari selama 20 jam sehari selama musim panas.
Durasi yang panjang ini kemudian membuat tumbuhan di sana memiliki waktu yang lebih lama untuk berfotosintesis.
Berkat hal itu, buah dan sayurannya pun dapat tumbuh jauh lebih besar.
Tidak hanya itu, paparan sinar matahari yang hampir seharian penuh itu juga mempengaruhi rasa dari buah dan sayuran yang dihasilkan.
Salah satu contohnya adalah wortel Alaska yang dikenal memiliki rasa yang sangat manis.
Di Kota Palmer, pameran pertanian bertajuk “Alaska State Fair” digelar setiap tahunnya untuk memamerkan buah dan sayuran raksasa milik para petani.
Gelaran ini selalu berhasil menarik minat turis lokal dan mancanegara untuk hadir dan menyaksikan secara langsung keaslian kubis seberat 138 pon, labu seberat 2.051 pon, wortel seberat 64 pon, dan lainnya.
Dilansir dari Indozone, sejatinya bukan hanya sinar matahari yang berpengaruh pada besarnya ukuran buah dan sayur di Alaska.
Para petani telah melakukan eksperimen selama bertahun-tahun untuk memilih benih yang paling unggul dan metode tanam terbaik.
Selesai pameran, beberapa buah dan sayuran yang dikompetisikan akan disumbangkan ke Pusat Konservasi Margasatwa Alaska di Girdwood sebagai makanan untuk beruang, bison, dan karibu.
Musim panas di negara bagian terluas di Amerika Serikat ini sendiri biasanya datang pada periode Juni sampai September.
