KUBA – Para penjaga Kebun Binatang Nasional Kuba terlihat sangat bangga dengan Ale, seekor bayi badak putih kecokelatan yang lahir awal bulan ini di pinggiran ibu kota negara tersebut, Havana.
Sebagai perkenalan dengan bintang baru kawasan tersebut, Ale adalah anak yang manis. Seperti bayi badak lainnya, ia pun terlihat mirip dengan badak dewasa, dengan bakal calon tempat tanduk di wajahnya.
Oleh sebab itu, ia juga terlihat lebih jinak dalam penampilan.
Akan tetapi, jenis Ale adalah spesies yang terancam. Kebun binatang di seluruh dunia telah diminta untuk mengembangbiakkan badak putih di penangkaran mereka dengan harapan dapat menciptakan bank gen yang akan membantu melestarikan spesies tersebut jika punah di alam liar.
“Merupakan hak istimewa bagi kami untuk dapat berkontribusi dalam penyelamatan spesies yang terancam seperti badak putih,” ujar Alexander Arango, spesialis kebun binatang Kuba dalam satwa liar eksotis.
Saat ditemui Reuters, ia tengah memantau sang bayi yang baru lahir merumput di samping ibunya, Katherine.
Kuba, lanjut Arango, sekarang memiliki populasi badak putih terbesar kedua dari kebun binatang mana pun di Amerika Latin.
Kini, negara tersebut memiliki total 8 ekor, termasuk Ale dan saudara perempuannya, Mel, yang lahir pada 2019.
Sebelum itu, ada jarak selama hampir dua dekade sejak kelahiran badak putih terakhir.
Kepada Reuters, para penjaga kebun binatang mengatakan bahwa, di negara kepulauan Karibia dengan sumber daya terbatas dan jauh dari Afrika, peningkatan keberhasilan dalam reproduksi adalah suatu kebanggaan.
Badak putih, di antara mamalia darat terbesar, telah menderita dalam beberapa tahun terakhir karena perburuan meningkat di seluruh wilayah jelajah mereka, terutama di Afrika bagian selatan.
Hal itu telah memberi lebih banyak tekanan pada kebun binatang untuk mempertahankan spesies tersebut, kata para penjaga kebun binatang.
Selain menjadi tempat penangkaran hewan eksotis, Kebun Binatang Nasional Kuba juga menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi warga setempat.
Kebun binatang ini dihuni oleh 1.473 spesimen dari lebih dari 120 spesies, termasuk hewan besar seperti gajah, badak, dan jerapah.
Sumber: Reuters
