20.6 C
Indonesia

Hindari Kenakan Atribut Bermotif Mrutu Sewu dan Berwarna Hijau Pupus Saat Mendaki Gunung Lawu, Ini Alasannya!

Must read

KARANGANYAR – Bagi pencinta kegiatan mendaki, imbauan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu bukan lagi hal yang baru. Mulai dari sesuatu yang masuk akal, hingga sesuatu yang kurang masuk akal. Tidak terkecuali para pendaki Gunung Lawu.

Berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, gunung ini biasa digunakan sebagai lokasi mendaki lengkap dengan beragam larangannya.

Salah satunya yang paling terkenal adalah larangan mengenakan pakaian atau batik bermotif mrutu sewu.

Baca Juga:

Kepada Solopos.com, Titis Sri Jawoto, Kepala Dispapora Karanganyar pada tahun 2020 mengatakan bahwa motif tersebut akan terlihat samar saat berada di antara pepohonan.

“Kalau secara logika, misalnya, tidak boleh pakai motif mrutu sewu. Itu nanti kalau dia agak jauh dari teman-temannya enggak bisa kelihatan,” ujar pria yang kini menjabat sebagai Asisten II Sekda Kabupaten Karanganyar itu.

“Secara logika masuk akal. Ya ada yang percaya kalau itu enggak bagus untuk naik gunung,” sambungnya.

Seperti yang diketahui, motif mrutu sewu identik dengan warna hitam-putih dengan corak yang sangat khas.

Alasan warna itu mungkin akan benar terlihat jika pendakian telah memasuki waktu atau area yang minim cahaya dan para pendaki berjalan dengan jarak yang cukup berjauhan.

Selain motif mrutu sewu, pendaki Gunung Lawu juga dilarang mengenakan pakaian atau atribut berwarna hijau pupus.

Alasannya tidak jauh berbeda dengan mrutu sewu, yakni karena warna hijau pupus adalah warna dedaunan.

“Tetapi sebetulnya bisa dinalar kok. Kalau pakai atribut pakaian warna hijau pupus, menyerupai dedaunan, maka saat terpisah dari rombongan akan susah ditemukan. Ijo pupus itu kan warna alam,” beber Nardi selaku Korlap Bidang Destinasi Dispapora Karanganyar.

Akan tetapi, kenyataannya, larangan ini pernah dilakukan oleh seorang warganet yang mengaku pernah mendaki Gunung Lawu dengan pakaian serba hijau.

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa tenda yang digunakannya untuk bermalam di area gunung juga berwarna hijau.

Dalam komentarnya di unggahan akun Facebook Pendaki Cantik, warganet tersebut mengaku tidak mengalami masalah apapun selama mendaki.

Saya ini ke Lawu pakai jaket hijau, tenda warna hijau iya ga ada apa2, tapi saya tanyakan ke warga sekitar katanya boleh pakai pakaian warna ijo, asal bukan yang berbahan sutra,” tulisnya.

Saya sendiri sih ngga tau alasannya yang penting kita menghargai kepercayaan warga sana. Semua itu tergantung diri kita sendiri, kalau kitanya ngga sopan atau sompral ya bisa saja celaka, yang penting kita naik gunung dengan niat yang baik & sopan dan tidak buang sampah sembarangan.”

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru