20.6 C
Indonesia

Di Tangan Pria Ini, Larva Lalat Bisa Jadi Pakan Ternak Sekaligus Solusi Limbah

Must read

SLEMAN – Upaya pencarian pakan alternatif untuk ternak lelenya beberapa tahun lalu tanpa sengaja mengantarkan Henri Supranto, salah seorang warga Melikan, Kelurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman, kepada maggot yang kini juga ia budidayakan.

Ternak lele sejatinya bukan suatu hal baru bagi Henri. Akan tetapi, saat itu ia merasa pakan yang biasa ia berikan tidak lagi memberikan hasil yang maksimal bagi ikan-ikannya.

Berbagai riset pun ia lakukan. Dari sana, ia menemukan bahwa maggot alias larva dari serangga lalat hitam atau black soldier fly (BSF) dapat menjadi pakan alternatif bagi lele.

Baca Juga:

Maggot jenis ini dikenal memiliki kandungan protein yang tinggi, sekitar 40%, sehingga cocok untuk peranan tersebut.

Dan benar saja. Begitu ia coba ke lele ternaknya, ekspektasinya terwujud.

Ia pun mulai membudidayakan maggot di tengah-tengah kesibukannya sebagai staf kantor balai dari salah satu kementerian.

“Setelah saya kembangkan, saya ternyata tidak hanya tertarik untuk menjadikan maggot itu pakan, tetapi ini juga solusi untuk mengatasi limbah organik,” tutur Henri kepada Harian Jogja, Rabu (23/6).

Dari hasil pantauannya, Henri menemukan bahwa maggot adalah pengurai yang luar biasa.

Larva jenis ini memiliki kemampuan untuk mengurai sampah organik menjadi kompos dengan cara memakan sampah organik dan kotorannya menjadi pupuk kompos.

Akhirnya, pada tahun 2017 lalu, ia mendirikan Omah Maggot Jogja (OMJ) yang berperan sebagai pusat budi daya dan edukasi tentang maggot.

Melalui OMJ ini, ia berharap lebih banyak orang dapat menuai manfaat dari maggot yang bisa melakukan dua hal sekaligus, yakni menjadi pakan alternatif ternak dan solusi pengolahan sampah organik.

Seperti yang diketahui, teknik mengolah sampah organik yang banyak dilakukan selama ini adalah dengan mengompos.

Akan tetapi, menurut Henri, dibandingkan dengan bantuan maggot, mengompos memerlukan waktu yang lebih lama.

Tidak hanya itu, hasil dari teknik mengompos juga menurutnya terbatas, yaitu sekadar pupuk.

“Kalau mengurai sampah dengan maggot, bisa lebih cepat. Residunya jadi pupuk organik, maggotnya berpotensi untuk pakan ternak atau diolah ke industri lain,” papar pria berusia 53 tahun itu.

Pelatihan budi daya maggot

Setelah mengikutsertakan maggot pada kegiatan beternak dan bertaninya, Henri pun menyadari bahwa hal-hal tersebut dapat diintegrasikan.

Ia pun kemudian mengembangkan konsep Integrasi Ikan Maggot Unggas Ternak (IMUT).

Lewat konsep terbaru ini, ia berharap agar kegiatan pengolahan limbah dapat dikemas dengan menarik.

Konsep ini menyinergikan antara peternakan unggas, perikanan, dan kegiatan bercocok tanam. Menurutnya, maggot bisa menjadi media perantara yang membawa hasil optimal.

Henri mengatur lokasi kandang dan bak sampah sebaik mungkin agar aktivitas maggot yang ia harapkan dapat terjadi di lokasi yang tidak berjauhan.

Kandang ternaknya ia bangun dengan desain kandang panggung. Di bawahnya adalah ruang untuk bak sampah organik.

Dengan begitu, kotoran ternak akan langsung masuk ke bak di bawahnya.

Bak itu juga akan menampung limbah organik dari rumah tangga serta limbah pertanian, kemudian menerima maggot yang akan menjadi pengurai.

Hasilnya, pupuk kompos bisa untuk pertanian serta maggot bisa untuk pakan ternak.

“Jadi, keluarannya itu bukan limbah, tetapi produk-produk. Mulai dari hasil ternak, tanaman, hingga maggot itu sendiri,” jelasnya.

Untuk ilmu yang sangat bermanfaat ini, Henri tidak pelit untuk berbagi. Ia dengan senang hati membuka diri kepada siapapun yang ingin belajar tentang maggot.

Mereka yang tertarik dapat mendatanginya dan melihat praktik budidaya yang ia lakukan secara langsung.

Ia juga menerima pertanyaan dari media sosial, mengingat ia pun telah membagikan materi edukasi melalui kanal YouTube.

“Kebanyakan yang datang ke sini ingin belajar untuk budi daya ternaknya di rumah. Tetapi harapan saya, mereka juga mengimplementasikan sampai tahap pengolahan limbah organik,” pungkasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru