INGGRIS – Peristiwa naas menimpa seorang pria di Bandara Gatwick, Inggris, pertengahan bulan ini setelah turun dari pesawat tanpa bantuan.
Kecelakaan tragis itu terjadi tepat sebelum pukul 1 siang waktu setempat pada Rabu (15/6). Seorang penumpang dikabarkan jatuh dari eskalator di terminal utara yang sibuk.
Setelah menunggu bantuan khusus yang tidak kunjung datang, ia meninggalkan pesawat dan mencoba berjalan menuju bandara sendirian.
Kejadian ini pun dikonfirmasi kebenarannya oleh seorang juru bicara easyJet.
“Sejumlah awak kabin kami memberikan bantuan medis kepada seorang penumpang di Bandara Gatwick sambil menunggu paramedis tiba, namun sayangnya penumpang itu kemudian meninggal dunia,” ujar juru bicara tersebut.
“Duka cita kami bersama keluarga dan teman-temannya pada masa yang sulit ini,” sambungnya.
Seperti yang diketahui, bandara tersebut memang tengah berjuang menghadapi banyaknya antrean penumpang di tengah jumlah penundaan penerbangan yang sangat besar dalam beberapa pekan terakhir.
Akan tetapi, juru bicara Bandara Gatwick bersikeras bahwa kondisi tersebut tidak berperan dalam insiden yang menimpa salah satu penumpang pesawatnya.
“Ini adalah insiden yang menyedihkan dan tragis dan duka cita kami tetap bersama keluarga mendiang,” tutur juru bicara itu.
“Seorang anggota staf Wilson James sedang menunggu ketika pesawat tiba dan sedang dalam proses menurunkan tiga penumpang PRM ketika insiden itu terjadi.
“Kekurangan staf bukanlah faktor dalam insiden ini seperti yang telah diklaim. Adalah normal bagi satu anggota staf untuk menurunkan tiga penumpang yang membutuhkan bantuan dengan membawa mereka satu per satu jarak pendek ke kereta yang menunggu,” paparnya.
Pihak bandara pun telah meluncurkan penyelidikan resmi atas insiden tragis tersebut.
‘Kegagalan layanan’ di bandara-bandara Inggris
Pekan lalu, Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) Inggris mengungkap bahwa adanya peningkatan laporan “kegagalan layanan yang signifikan” di bandara-bandara Inggris–kegagalan yang secara tidak proporsional berdampak pada penyandang disabilitas.
“Sudah jelas bahwa mereka yang memiliki mobilitas kurang akan merasa lebih sulit untuk mengakses dukungan di bandara ketika terjadi kesalahan, dibandingkan dengan penumpang yang mungkin dapat mencari staf bandara untuk membantu keterlambatan bagasi, misalnya,” tulis Paul Smith, direktur kelompok konsumen dan pasar.
CAA meminta bandara untuk mengelola fungsi layanan bantuan mereka dengan lebih baik.
Seperti banyak bandara Eropa, Bandara Gatwick telah berhadapan dengan antrean penumpang yang panjang dan sejumlah pembatalan penerbangan pada menit-menit terakhir dalam beberapa pekan terakhir.
Sumber: euronews