TURKIYE – Kopi Indonesia kembali mencetak prestasi. Salah satunya adalah produk kopi asal Sumedang, khususnya Kopi Geulis Tanjungsari, yang baru-baru ini mendapat tempat di Turkiye dalam ajang Festival Ekonomi dan budaya Indonesia.
Acara yang diinisiasi oleh PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) dalam kerja sama dengan KJRI dan Kadin Turki ini bertajuk “Festival Pasar Senggol Turki” dan diselenggarakan di Halic Kongre Merkezi (Halic Congress Center), Istanbul, Turki, pada tanggal 5 Juni 2022 lalu.
Menurut Ai Hawang Hayati selaku owner Kopi Geulis, festival ini dimaksudkan untuk mewujudkan ekonomi diaspora Turki agar dapat mengenalkan produk Indonesia khususnya produk perkebunan yang cukup diminati warga Turkiye yaitu kopi.
“Kami mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan Festival Pasar Senggol Turki, yang difasilitasi penuh oleh Pertamina. Varian kopi robusta kami sangat diminati di pameran ini karena di Turkiye itu kopi jenis robusta sangat mendominasi,” ujarnya.
Ai Hawang menambahkan, dalam rangkaian acara Festival Pasar Senggol Turki juga diadakan Business Matching dengan para pengusaha Turki pada tanggal 6 Juni 2022 di kantor Kadin Turki, ITO (Istanbul Ticaret Odasi/The Istanbul Chamber of Commerce).
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dedi Junaedi menyampaikan, jajaran Kementerian Pertanian, khususnya Ditjen Perkebunan, berharap dengan kegiatan Festival Pasar Senggol Turki, Leading Asian Market in Turkey ini, dapat memberikan peluang pasar yang lebih luas di Turkiye khususnya dalam memperkenalkan dan mempromosikan kopi Nusantara kepada masyarakat dan pengusaha di sana.
Intinya kita harus selalu gencar dan intensif dalam mem-branding produk perkebunan, utamanya kopi melalui promosi, katanya.
“Diharapkan selain peran KBRI dan Atase Perdagangan, juga diaspora Indonesia dapat membantu dalam meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral RI-Turkiye melalui perdagangan dan dapat mendorong terciptanya produk unggulan yang dapat dipasarkan di pasar Turki, tentunya dengan standar yang berlaku di negara tersebut,” papar Dedi.
“Tentunya hal ini akan berdampak positif terhadap pendapatan dan kesejahteraan para pekebun Indonesia,” sambungnya.
Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia, lanjut Dedi, bahwa komoditas pertanian termasuk perkebunan dapat mengharumkan nama bangsa dan lebih dikenal serta diminati di pasar dunia.