20.3 C
Indonesia

Cerutu Linting Legendaris Kuba Catat Rekor Penjualan pada Tahun 2021

Must read

KUBA – Monopoli cerutu negara bagian Kuba, Habanos SA, mengatakan pada hari Rabu (11/5) bahwa pihaknya telah mencatat rekor penjualan rokok lintingnya yang terkenal pada tahun 2021.

Masa itu dinilai sebagai rebound mereka yang kuat setelah dua tahun lesu akibat pandemi.

Meskipun pembatasan perjalanan pada tahun 2020 memberikan pukulan serius pada berbagai jenis usaha, dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Habanos melaporkan pendapatan yang melonjak hingga 15 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga:

Hal ini dibantu oleh program vaksinasi dan beberapa perjalanan global yang kembali dilanjutkan.

Cerutu linting Kuba, yang mencakup merek-merek seperti Cohiba, Montecristo, dan Partagas, dianggap oleh banyak orang sebagai yang terbaik di dunia.

Kabar baik ini adalah titik terang yang langka bagi ekonomi Kuba, yang telah dihantam oleh pandemi dan sanksi dari Amerika Serikat yang diperketat.

Bagi Kuba, cerutu salah satu ekspor utama mereka.

Habanos mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka juga akan membuat harga yang seragam di seluruh pasar untuk cerutu kelas atas, menggunakan Hong Kong sebagai tolok ukur untuk menetapkan harga cerutu merek eksklusif Cohiba dan Trinidad.

Cigar Aficionado, publikasi industri cerutu terkemuka, memperkirakan Cohibas yang lebih besar akan segera melampaui label harga US$100 (sekitar Rp1,4 juta) per cerutu pada pengumuman tersebut, mencatat bahwa pasar Hong Kong termasuk yang paling mahal secara global.

“Cohibas yang lebih besar akan dijual seharga US$100 masing-masing … dan kotak-kotak tersebut tidak lagi dihargai ratusan dolar, tetapi ribuan,” kata publikasi itu di situs webnya, Selasa (10/5).

Habanos biasanya mengadakan festival di awal tahun untuk pencinta tembakau dan pengecer dalam bentuk tur ke perkebunan dan pabrik bersejarah Kuba serta acara sosial malam hari yang memberikan kesempatan untuk “mengisap asap Kuba”.

Akan tetapi, pesta itu sekali lagi dibatalkan tahun ini.

Pembuat cerutu Kuba mengatakan bahwa Spanyol, Cina, Jerman, Prancis dan Swiss adalah pasar utama cerutu Kuba.

Pulau Karibia tidak dapat menjual cerutu sebagai ekspor khasnya ke pasar terbesar di dunia, Amerika Serikat, karena embargo perdagangan AS yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

 

Sumber: Channel News Asia

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru