19.7 C
Indonesia

Mengapa Tokyo Tetap Terpilih Sebagai Salah Satu Kota Paling Aman di Dunia, Bahkan Setelah Pandemi?

Must read

JEPANG – Baru-baru ini, lembaga Economist Intelligence Unit merilis Indeks Kota Aman 2021. Di dalamnya adalah daftar berisikan 60 kota yang diurutkan berdasarkan penilaian yang diambil dari 76 indikator untuk mendefinisikan keamanan kota-kota tersebut. Di antara peringkat teratas terdapat ibu kota Jepang, Tokyo.

Adapun tahun 2021 kemarin masih menjadi tahun dengan situasi pandemi akibat covid-19 di sebagian besar negara di dunia.

Dengan berbagai peraturan pandemi yang berlaku, kehidupan pun juga ikut berubah. Mulai dari berkurangnya jumlah orang di jalanan karena lockdown, sepinya tempat-tempat umum akibat pembatasan, kewajiban mengenakan masker, dan sebagainya.

Baca Juga:

Dalam indeksnya, Economist Intelligence Unit berusaha menjelaskan kota-kota di dunia yang aman dikunjungi atau bahkan ditinggali meskipun dengan beberapa aspek kehidupan yang harus disesuaikan dengan situasi pandemi.

Tokyo, Jepang, ada di peringkat kelima

Secara keseluruhan, Tokyo berada di peringkat kelima dalam indeks, serta di bagian paling atas untuk indeks keamanan kesehatan yang mencakup kesehatan universal, kesiapsiagaan pandemi, harapan hidup, kesehatan mental, dan kematian akibat covid-19.

Meskipun adanya lonjakan kasus setelah Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu, angka tersebut telah turun secara drastis menyusul vaksinasi yang telah mencapai 60 persen populasi.

Berita tersebut kemudian diikuti dengan berakhirnya keadaan darurat federal dan pencabutan pembatasan secara bertahap pada akhir September 2021.

Pemerintah Jepang menggantinya dengan penggunaan surat keterangan vaksinasi yang digunakan untuk mendapatkan layanan medis, memasuki berbagai fasilitas umum, dan mengikuti acara-acara besar.

Jepang bahkan mendorong pelaku bisnis untuk menawarkan diskon atau kupon kepada pemegang surat keterangan tersebut.

Tokyo juga masuk dalam lima besar untuk keamanan infrastrukturnya, yang meliputi keselamatan transportasi, keramahan pejalan kaki, dan jaringan transportasi.

Hal ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, membangun partisipasi warga dalam bentuk pencegahan dan pengawasan kejahatan di sekitarnya serta rasa tanggung jawab atas hal itu.

“Dari berbagai pusat penemuan barang hilang di stasiun kereta hingga kunci sepeda yang hampir tidak diperlukan, ada rasa hormat yang sangat besar terhadap kesejahteraan orang lain,” ungkap Sena Chang, salah seorang penduduk Tokyo dan pendiri majalah The Global Youth Review.

Sena menceritakan saat ia kehilangan tas belanjanya di pusat kota dan menemukannya di tempat yang sama ketika benda itu tertinggal, bersama dengan catatan yang baik.

“Budaya kolektivisme selama berabad-abad dan rasa hormat yang besar satu sama lain menjadikan Tokyo kota teraman yang pernah saya tinggali,” katanya.

 

Sumber: BBC

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru