JAKARTA – Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, sudah terkenal dengan daya tariknya yang selalu berhasil memanggil wisatawan ibu kota untuk datang setiap ada kesempatan. Oleh karena itu, kemacetan yang mengular panjang di daerah ini bukan lagi satu hal yang baru.
Akan tetapi, kemacetan yang baru saja terjadi akhir pekan lalu seharusnya bisa menjadi pertimbangan bagi siapapun yang akan mendatangi tempat ini, terlebih jika bertepatan dengan hari libur.
Pasalnya, pada “libur panjang” kemarin, kemacetan yang memadati jalanan Puncak ke arah balik Jakarta dikabarkan bertahan hingga 17 jam lamanya.
Kejadian tersebut kemudian ramai diperbincangkan di media sosial, dengan beberapa “korban” yang langsung angkat bicara, membagikan pengalaman dan perasaan mereka terjebak di rencana liburan sendiri.
Adapun faktor utama kemacetan yang tidak biasa ini adalah beberapa kendaraan yang ternyata mogok di tengah jalan.
“Pada Minggu kemarin, memang terdapat 10 kendaraan yang mogok di tengah jalan sehingga menambah kemacetan di beberapa titik. Ditambah lagi tingginya jumlah kendaraan membuat dua lajur pun menjadi menyempit dan kemacetan akhirnya semakin tak terhindarkan,” ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana.
Dengan sudah banyaknya jumlah kendaraan karena libur nasional, ukuran jalan yang kecil, pengguna jalan yang sulit diatur, lalu masih ditambah dengan kendaraan yang mogok. Lengkap sudah.
Kejadian ini kemudian disebut-sebut sebagai “Kemacetan ‘Horor’” oleh sejumlah pihak.
Untuk menindaklanjuti dan mencegah hal serupa kembali terjadi, Polri menegaskan akan ada evaluasi menyeluruh yang juga mencakup hal-hal lain di luar persoalan lalu lintas.
“Kemacetan Bogor bagian dari evaluasi secara menyeluruh ya, jadi bukan hanya dari sisi lalu lintasnya saja, tapi dari sisi-sisi yg lain juga ini bagian dari evaluasi,” ucap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat ditemui di Markas Besar TNI, Selasa (1/3).
Di sisi lain, Suntana juga mengimbau masyarakat agar selalu memastikan kendaraan mereka terlebih dahulu sebelum bepergian.
“Untuk mengantisipasi itu, kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin bepergian untuk memastikan kembali kesehatan kendaraannya. Jangan memaksakan berjalan menggunakan kendaraan di jalan raya, kelaikan jalan kendaraannya tidak diperhatikan,” tegasnya.
Selain itu, disiplin berlalu lintas dengan tidak menyalip menggunakan jalur lain juga penting untuk mencegah kemacetan atau bahkan kecelakaan.
“Menghadapi kemacetan yang sekarang ini, kami minta juga kepada masyarakat untuk disiplin prokes, disiplin lalu lintas, berada di jalurnya, tidak melakukan penyalipan ke jalur yang lain karena bisa menghambat jalur di sebelahnya,” ujar Suntana.