22.8 C
Indonesia

Trent 700: Jodohnya Airbus A330 Yang Jadi Saksi Korupsi Rolls-Royce di Garuda Indonesia

Must read

JAKARTA – Terbang di atas awan, menyaksikan amat kecilnya kehidupan dari ketinggian tertentu, serta berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang berjarak cukup jauh dengan waktu yang cukup singkat; semuanya dapat dilakukan ketika bepergian dengan menggunakan pesawat.

Bagi sebagian orang Indonesia, bepergian dengan pesawat, khususnya pesawat Garuda Indonesia, menjadi sebuah kebanggaan. Menjadi pengalaman yang mungkin tidak akan terlupakan.

Pasalnya, maskapai penerbangan yang satu ini adalah maskapai penerbangan nasional dan dapat dikatakan menjadi wajah dunia penerbangan bangsa di mata dunia.

Baca Juga:

Dengan mengemban “tanggungan” seperti itu, Garuda Indonesia tentu selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi seluruh penumpangnya.

Hal itu terwujud lewat pelayanan yang baik serta kualitas perjalanan yang tidak boleh diragukan–dan untuk pihak perusahaan, jangan sampai diragukan.

Untuk mendukung mulusnya pelaksanaan misi tersebut, pengadaan teknologi yang digunakan di setiap pesawat menjadi salah satu faktor utama yang selalu diperhatikan pihak maskapai.

Mesin jet Trent 700 produksi raksasa otomotif asal Inggris Rolls-Royce, misalnya.

Diklaim sebagai “pasangan terbaik” untuk tipe pesawat Airbus A330, Garuda Indonesia menandatangani kerja sama dengan perusahaan tersebut untuk pengadaan mesin sekaligus layanan perawatannya.

Kerja sama ini sudah berlangsung sejak bertahun-tahun yang lalu hingga akhirnya dugaan kasus korupsi di antara kedua pihak mencuat ke publik dalam beberapa tahun terakhir.

Di samping kasus korupsi yang semakin memanas setiap harinya, Trent 700 memang terbukti menjadi pihak yang menyumbang pengalaman terbang yang baik bagi sebagian penumpang Garuda Indonesia.

Pasalnya, mesin ini memang didesain untuk mendukung perjalanan pesawat berbobot besar dengan jalur terbang yang cukup ekstrem, seperti A330 milik Garuda Indonesia.

CNN menuliskan desain Trent 700 memiliki tiga poros unik yang diambil dari mesin RB211 dengan bobot lebih ringan namun tetap dapat bekerja secara optimal.

Kelebihan lainnya yang ditawarkan adalah kipas yang berbentuk pisau elastis sehingga dapat menghindari masuknya benda asing ke dalam mesin.

Hal tersebut secara otomatis akan menurunkan biaya dalam pemeliharaan serta mengurangi kebisingan mesin.

Trent 700 juga diklaim memiliki kemampuan menghadapi tekanan dan menjaga temperatur untuk bobot 34 ton.

Sistem bertekanan tinggi pada mesin ini mampu memaksimalkan efisiensi dari kompresor enam tingkat, melakukan pembakaran dengan emisi rendah, dan bilah turbin yang dapat mendukung kemampuan mesin dengan baik.

Varian mesin ini pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1980-an, digunakan pertama kali pada tahun 1990, dan mendapat sertifikasinya pada tahun 1994.

Namanya semakin mendunia setelah pesawat dari maskapai Cathay Pacific yang menggunakan Trent 700 mengudara pada Maret 1995.

Dilansir dari Kumparan, sejak saat itu, mesin jenis ini telah memberi layanan penerbangan selama 40 juta jam, dengan akumulasi 250 ribu jam layanan per bulan.

Di situs resminya, Rolls-Royce mengklaim bahwa mesinnya ini digunakan dalam lebih dari 70 persen operasi A330 di Timur Tengah dengan kemampuan mengangkut bobot hingga 32 ton.

Sejalan dengan popularitasnya di dunia penerbangan, kasus korupsi yang dilakukan Rolls-Royce juga tidak kalah ramai.

Tidak hanya Indonesia, 6 negara lain juga terdata di situs resmi Rolls-Royce sebagai pihak yang menerima suap untuk pengadaan mesin mereka.

“Perbuatan yang terungkap dalam tindakan investigasi oleh Serious Fraud Office (SFO) dan para pihak berwenang lainnya sama sekali tidak dapat diterima dan kami memohon maaf sebesar-besarnya,” tulis Warren East selaku Presiden Direktur Rolls-Royce di situs web resmi perusahaan.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru