24.3 C
Indonesia

Tidak Ada Pasokan, Pedagang Tahu dan Tempe di Kota Bogor Kompak Mogok Berjualan

Must read

BOGOR – Sesuai surat imbauan Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) setempat, para pedagang tahu dan tempe di sejumlah pasar di Kota Bogor melangsungkan mogok massal selama tiga hari, sejak Senin (21/2) sampai hari ini, Rabu (23/2).

Untuk memastikan hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lewat Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUKMdagin) Kota Bogor melakukan peninjauan langsung ke dua pasar, yaitu Pasar Kebon Kembang dan Pasar Baru Bogor.

Hasil di lapangan menunjukkan keseriusan para pedagang tempe dan tahu dalam menanggapi surat imbauan tersebut. Semua lapak yang umumnya menjajakan salah satu atau kedua produk tersebut sepi.

Baca Juga:

“Pada Senin, tim dari Dinas Koperasi KUKM Perdagangan dan Perindustrian sudah memantau penjualan tempe tahu, mereka serentak melakukan mogok, sampai hari ini juga,” kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga DiskopUKMdagin Kota Bogor, Mohamad Soleh.

Fenomena ini berakar dari tidak adanya stok tahu dan tempe dari produsen dan perajin di Kota Bogor.

Hal itu menyusul semakin langka dan mahalnya kedelai sebagai bahan baku kedua produk tersebut di pasaran.

Salah seorang pedagang tahu dan tempe di pasar lainnya, Pasar Anyer, mengungkapkan keberatannya dan pedagang lainnya untuk menjual dagangan mereka dengan harga yang mahal.

“Tempe sama tahu cepat sekali tidak segar, beli tinggi, jual nanti susah, teman-teman mungkin tidak mau,” katanya.

Dalam surat imbauannya, Primkopti mencantumkan tiga poin utama, dengan imbauan mogok massal sebagai bentuk solidaritas di poin pertamanya.

Dalam poin selanjutnya, Primkopti berharap agar para pedagang mau menyesuaikan harga jual sesuai dengan harga kedelai yang kini dialami para perajin.

Poin terakhir adalah permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat atas situasi dan kondisi ini.

Selain pedagang tahu dan tempe yang menjalankan mogok massal, aktivitas di pasar masih terus berlanjut dengan para pedagang lainnya.

Meskipun begitu, mereka harus bersabar sedikit lebih banyak ketika menanggapi pembeli yang terus bertanya mengenai keberadaan tahu dan tempe.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru