NIKARAGUA – Mantan calon presiden dan jurnalis Nikaragua, Miguel Mora, dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena “konspirasi untuk merusak integritas nasional”.
Mora adalah yang terbaru dari serangkaian episode pernyataan bersalah oleh hakim terhadap tokoh oposisi politik pemerintahan negara tersebut.
Proses pengadilan terhadap 46 tokoh oposisi, termasuk 7 orang calon presiden seperti Mora, itu dimulai pada 1 Februari lalu.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada anggota pemerintahan negara yang dipimpin oleh Daniel Ortega itu karena menumpas perbedaan pendapat internal.
Sanksi juga diberikan atas serangkaian praktik pemerintahan yang diduga tidak demokratis.
Pengacara Mora, Gerardo Gonzalez, mengatakan kepada stasiun televisi 100% Noticias, tempat Mora menjabat sebagai direktur sampai dia dipenjara, bahwa hukuman itu dijatuhkan pada hari Rabu (9/2).
Harapan Mora untuk mencalonkan diri dalam pemilu 7 November lalu hilang begitu saja ketika Ortega memerintahkan penangkapannya dan enam pesaing lainnya pada bulan Mei dan Juni sebelumnya.
Situasi tersebut akhirnya menempatkan Ortega kembali mencalonkan diri sebagai presiden hampir tanpa lawan.
Pada hari Selasa (8/2), penulis olahraga dan kritikus pemerintah, Miguel Mendoza, juga dinyatakan bersalah atas tuduhan yang sama.
Bersama dengan mantan Menteri Luar Negeri, Francisco Aguirre Sacasa, Mendoza diperkirakan akan segera menjalani hukuman.
Pengacara,yang memimpin Pusat Hak Asasi Manusia Nikaragua, Vilma Nunez, telah memperkirakan bahwa persidangan hanya untuk pertunjukan, dengan hasil yang telah lebih dulu disimpulkan.
“Sepertinya ini akan menjadi hukuman yang ditakdirkan untuk orang-orang yang tidak bersalah,” kata Nunez.
“Tidak ada yang harus bingung. Ini bukan persidangan,” lanjutnya.
“Ini adalah lelucon represif yang digunakan rezim untuk mengeluarkan hukuman dan terus mengintimidasi rakyat.”
Perlu diketahui, Ortega telah menjabat sebagai presiden Nikaragua dari tahun 1985 hingga 1990, sebelum terpilih kembali ke tampuk kekuasaan pada 2007 hingga sekarang.
Sumber: Al Jazeera