25.4 C
Indonesia

Kementerian Pertanian Kecam Petani Yang Membuang Semangka Ke Jalanan

Must read

JAKARTA – Kementerian Pertanian belum mengetahui perihal pembuangan buah-buah semangka oleh petani yang tersebar luas di media sosial. Namun yang pasti, mereka berharap aksi semacam itu dilakukan tidak sekedar untuk mencari sensasi belaka.

“Saya sampai sekarang belum tahu kejadiannya dimana. Saya sudah coba hubungi teman-teman di daerah. Saya akan lebih detail membahasnya bila ketahuan dimana kejadiannya. jad tidak hanya mendapatnya dari media sosial,” ujar Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman saat berbincang dengan redaksi The Editor pada Kamis (25/11).

Ia menjelaskan bila di tengah musim hujan yang tinggi seperti ini, kualitas buah semangka cenderung menurun. Karena saat buah terkena air dalam waktu lama maka semangka akan busuk.

Baca Juga:

Meski demikian, Liferdi meminta agar aksi oleh para petani yang membuang buah semangka hasil panenan mereka itu tidak hanya sekedar untuk mencari sensasi belaka.

“Curah hujan tinggi maka buahnya tidak akan bagus, kena air saja akan busuk setengah. Jangan-jangan hanya mencari sensai saja karena memang tidak ingin dijual,” ungkapnya.

Di Indonesia saat ini, lanjutnya, sektor industri yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman, Horeca ( Hotel, Restoran, dan Cafe) menjadi konsumen semangka paling banyak.

Sayangnya, pandemi corona yang tengah menghantui seluruh dunia membuat bisnis horeca turun dan tentunya berpengaruh pada tingkat konsumsi buah semangka.

Lifardi menyayangkan aksi petani yang membuang buah semangka itu karena menurutnya pemerintah, yakni kementerian pertanian telah membuat program khusus untuk UMKM (usaha mikro kecil menengah) agar bisa mengolah semangka menjadi bahan makanan lain yang memiliki nilai jual tinggi.

Lifardi juga meminta masyarakat berpartisipasi meningkatkan nilai jual buah semangka dengan menjadi salah satu konsumen aktif standar internasional. Dimana Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memberikan standar buah yang harus dikonsumsi oleh masyarakat sebanyak 150 gram per hari. Sementara masyarakat Indonesia baru mengkonsumsi setengahnya, yakni 88 gram per hari.

Sebagaimana diketahui, petani membuang dan menghancurkan semangka mereka di jalanan viral di media sosial. Dari tayangan video tersebut terlihat dua unit truk tengah parkir di jalan raya dengan semangka yang berada diantaranya.

Ratusan biji semangka tersebut tergeletak seperti baru tengah selesai di panen. Sementara dua orang dalam video terlihat membanting semangka-semangka tersebut bergantian sembari mengeluh bila tindakan mereka itu dilakukan karena harga semangka tengah turun.

Dari bahasa yang dipakai petani tersebut diketahui bila kedua petani tersebut berasal dari Pulau Jawa.

“Gara-gara semongko murah petani akeh,” ujar salah satu petani tersebut dalam video yang diviralkan oleh akun @sisiterangofficial

Sementara itu, dari situs informasi pangan Jakarta yang dapat di akses di infopangan.jakarta.go.id diketahui harga semangka rata-rata per hari ini di Jakarta adalah Rp9.442 per kilogram. Dimana harga tertinggi berada di Pasar Pluit dengan harga Rp13.000 per kilogram dan terendah di Pasar Pal Meriam dengan harga Rp5.000 per kilogram.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru