DUNIA – Alkitab tidak hanya menyebutkan nama-nama orang dari bangsa Israel saja, namun juga nama-nama dari bangsa lain seperti Etiopia. Negara ini juga menjadi salah satu di antara negeri-negeri tempat orang Yahudi pergi, tercerai-berai karena serangan dari bangsa Babilonia yang berhasil menaklukkan bangsa Yehuda.
Salah satu yang dibahas tuntas dalam Alkitab adalah tentang kesetiaan Ebed-Melekh, orang Etiopia yang menjadi sida-sida Raja Zedekia. Sida-sida adalah pria yang dikebiri, atau orang kasim.
Pada zaman Alkitab, ada pria yang dikebiri sebagai hukuman atau sewaktu ditawan atau dijadikan budak. Pria-pria terpercaya yang sudah dikebiri akan ditugaskan mengawasi kediaman para wanita, atau harem, di istana raja. Dan, mereka disebut sida-sida.
Ebed-Melekh mempertaruhkan nyawanya untuk menolong Yeremia, seorang nabi yang dipilih oleh Allah Yehuwa untuk bangsa Yehuda (Israel) pada tahun ke-13 masa pemerintahan Raja Yosia (647 SM). Yeremia menjadi orang yang memperingatkan seluruh bangsa Israel tentang kebinasaan yang akan menimpa negara mereka bila mereka tidak bertobat.
Yeremia adalah orang yang mengatakan bahwa bangsa Israel akan hancur tanpa tersisa karena diserang oleh bangsa Babilonia. Satu-satunya cara bagi bangsa Israel agar selamat adalah dengan bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
Sayangnya perkataan Yeremia ini tidak digubris oleh bangsa Israel, mereka mentertawakannya setiap kali Ia menyampaikan tentang masa depan yang akan terjadi.
Sampai akhirnya pada jaman Raja Zedekia, Yeremia harus menahan derita karena Ia dilemparkan secara paksa oleh para pembesar Yehuda ke dalam perigi lumpur agar Yeremia mati di sana.
Namun, Ebed-Melekh yang tinggal di istana datang menghadap Raja Zedekia dan memohon agar Yeremia di tolong. Ebed-Melekh berani melakukan hal ini meski nyawanya terancam. Pasalnya Yeremia dibenci oleh banyak orang karena keberaniannya memperingatkan seluruh bangsa Israel termasuk raja yang tengah berkuasa akan kemarahan Allah Yehuwa.
Ajaibnya, Raja Zedekia mengabulkan permintaan Ebed-Melekh dan sebagai tambahannya raja mengutus serta 30 pria untuk meneman Ebed-Melekh untuk menyelamatkan Yeremia.
Ebed-Melekh membawa serta juga robekan-robekan kain usang serta potongan-potongan kain yang perlu Yeremia letakkan di bawah ketiaknya saat akan ditarik dari dalam sumur perigi itu.
Ternyata Raja Zedekia memerintahkan Ebed-melekh membawa 30 orang, bukan karena orang sebanyak itu diperlukan untuk mengeluarkan Yeremia dari perigi, melainkan untuk memastikan bahwa pembebasan itu berhasil bila para pembesar atau para imam mencoba untuk menghentikan mereka.
Karena tindakannya yang benar itu, Ebed-Melekh tidak binasa saat pengepungan dilakukan oleh bangsa Babilonia.