24.3 C
Indonesia

2021 Kegiatan Terbesar Ditjen Perkebunan Adalah Mengembangkan Kawasan Kelapa, Tahun 2022 Kopi

Must read

JAKARTA – Tahun 2021 kegiatan terbesar Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan, dari sisi luas lahan adalah pengembangan kawasan kebun kelapa seluas luas 10.637 hektar dengan anggaran sebanyak Rp65,74 miliar.

Program ini terdiri dari pengembangan reguler 1.280 ha dengan anggaran Rp4,28 miliar dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seluas 9.357 hektar dengan anggaran Rp61,45 miliar.

Heru Tri Widarto, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar mengatakan realisasi sampai 14 Oktober 2021 adalah 4.672 hektar (44%) sedang anggaran terserap Rp28,07 miliar (42,94%). Kelapa dalam dialokasikan 7.500 hektar dengan kebutuhan benih 900.000 batang, realisasi sampai 14 Oktober 534.000 batang. Kelapa genjah dialokasikan 3.007 hektar dengan kebutuhan benih 357.000 batang realisasi 101.860 batang.

Baca Juga:

Sedang tahun 2022 rencana kawasan kelapa 11.000 hektar terdiri dari perluasan 5.100 hektar, peremajaan 4.900 hektar dan intensifikasi 1.000 hektar.

Pengembangan kedua terbesar adalah kawasan kebun seluas kopi 6.731 hektar dengan anggaran Rp73,61 miliar terdiri dari program reguler 300 hektar dengan anggaran Rp4,73 miliar dan PEN 6.071 hektar dengan anggaran Rp68,87 miliar. Realisasi sampai 14 Oktober 2021 adalah 2.141 hektar (34,14%) dengan anggaran Rp28,7 miliar (38,71%).

Kebutuhan benih kopi untuk reguler 300.000 batang realisasi sudah 200.000 batang. Sedang untuk PEN 5.941.000 batang sudah dipenuhi 1.941.000 batang. Tahun 2022 rencana kawasan kopi adalah 18.500 hektar terdiri dari perluasan 1.020 hektar dan intensifikasi 17.480 hektar.

Perluasan kopi terdiri dari kopi robusta di DI Yogyakarta 50 hektar dengan kebutuhan benih 50.000 batang dan Sulawesi Tenggara 100 ha dengan kebutuhan benih 100.000 batang.

Perluasan kopi arabika di Jawa Barat 200 ha kebutuhan benih 200.000 batang, DI Yogyakarta 50 hektar kebutuhan benih 50.000 batang, Papua 500 hektar kebutuhan benih 500.000 batang, Papua Barat 20 hektar kebutuhan benih 20.000 batang , Sumatera Utara 100 hektar dengan kebutuhan benih 100.000 batang.

Kawasan kakao 2.955 hektar dengan anggaran Rp48,94 miliar terdiri dari reguler 1.575 hektar dengan anggaran Rp25,1 miliar dan PEN 1.420 hektar dengan anggaran Rp28,43 miliar. Realisasi sampai 14 Oktober 2021 2.575 hektar (85,98%) dengan serapan anggaran Rp38,82 miliar (79,47%).

Kebutuhan benih kakao untuk pengembangan reguler 1.575.000 batang sudah terealisasi semua. Sedang untuk PEN kebutuhan benih 1.420.000 batang realisasi 1.000.000 batang. Tahun 2022 kawasan kakao rencana 5.550 hektar terdiri dari perluasan 200 hektar, peremajaan 4.250 hektar dan intensifikasi 1.100 hektar.

Kawasan kebun karet seluas 1.210 hektar dengan anggaran Rp12,38 miliar terdiri dari reguler seluas 510 hektar dengan anggaran Rp5,11 miliar dan PEN seluas 9.357 hektar dengan anggaran Rp61,45 miliar. Realisasinya adalah 1.110 hektar (91,74%) dengan serapan anggaran Rp10,61 miliar (86,79%).

Kata Heru kebutuhan benih karet reguler 255.000 batang sudah terealisasi seluruhnya. Sedang untuk PEN sebanyak 350.000 batang realisasi 300.000 batang.

Ia menjelaskan bahwa di tahun 2022 direncanakan kawasan pengembangan kebun karet 5.900 hektar terdiri dari perluasan 100 hektar, peremajaan 1.250 hektar dan intensifikasi 4.550 hektar.

Kebutuhan benih karet tahun 2022 mencapai 675.000 batang terdiri dari perluasan dengan satker BPTP Pontianak 50.000 batang. Sedang peremajaan dengan satker Jambi 300 hektar benih 150.000 batang, Sumsel 450 hektar 225.000 batang, Kalsel 200 hektar 100.000 batang, Ditjenbun 300 hektar 150.000 batang.

Kawasan jambu mete 1.650 hektar (PEN) dengan anggaran Rp6,35 miliar. Realisasi 175 hektar (10,61%) dengan serapan anggaran Rp1,09 miliar (17,12%). Kebutuhan benih 198.000 batang realisasi 33.000 batang.

Tahun 2022 kawasan jambu mete (PEN) 1.075 hektar terdiri dari perluasan 200 hektar dan peremajaan 875 hektar. Perluasan satker Bali dan Maluku Utara masing-masing 100 ha dengan kebutuhan benih masing-masing 12.000 batang. Satker Ditjenbun peremajaan 225 hektar dengan kebutuhan benih 27.000 batang dan BBPPTP Surabaya 450 hektar kebutuhan benih 54.000 batang.

Kawasan sagu (reguler) 901 hektar dengan anggaran Rp5,1 miliar. Realisasi 601 hektar (66,7%) dengan serapan anggaran Rp3,67 miliar (71,96%). Kebutuhan benih 20.000 batang sudah terealisasi semua.

Tahun 2022 rencana 1.000 hektar terdiri dari perluasan 200 hektar dan penataan 800 hektar. Perluasan sagu 100 hektar di Riau dan satker BBPPTP Medan 100 hektar dengan kebutuhan benih masing-masing 12.000 batang.

Kawasan penyegar dan tanaman tahunan lain, pinang 400 hektar anggaran Rp6,86 miliar dan aren 125 hektar anggaran Rp955,83 juta. Realisasi 425 hektar (80,95%) dengan anggaran Rp4,93 miliar (63,1%). Kebutuhan benih aren 15.000 batang sudah terealisasi sepenuhnya, sedang untuk pinang 400.000 batang terealisasi 300.000 batang.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru