20.3 C
Indonesia

7 Kecamatan Masih Blank Spot, Staf Dan Jajaran Pemda Konawe Utara Harus Ke Kendari Agar Bisa Ikut Pelatihan Online

Must read

JAKARTA – 11,72 persen wilayah Indonesia masuk dalam kategori blank spot seluler. Akibatnya di area-area semacam ini Anda kemungkinan besar tidak akan bisa menggunakan telepon genggam canggih milik Anda sebagaimana mestinya.

Kesulitan semacam ini tentu sangat mempengaruhi kinerja setiap individu yang tinggal di area blank spot. Terutama di masa pandemi seperti ini, dimana setiap anak-anak yang biasanya belajar tatap muka di sekolah namun sekarang harus melalui layanan aplikasi zoom online.

Salah satu kabupaten yang 7 dari 13 kecamatannya masih mengalami kondisi blank spot seluler. Bupati Konawe Utara Ruksamin saat dihubungi The Editor beberapa waktu lalu mendapat fakta yang sangat menarik bahwa masyarakat di kabupaten ini memiliki tingkat ekonomi diatas rata-rata. Jadi bila hanya untuk memiliki telepon genggam tiap individu dipastikan mampu.

Baca Juga:

“Disini kondisi ekonomi masyarakat alhamdulilah baik dan kalau hanya untuk sekedar membeli telepon genggam tiap orang bisa. Tapi ya itu tadi, tidak bisa dipakai untuk menelepon sama sekali,” ungkap Ruksamin sembari tertawa.

Di kabupaten Konawe Utara, lanjutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah berjanji akan membangun jaringan komunikasi. Namun untuk mengantisipasi belum berjalannya kebijakan dari pusat, Ruksamin mengambil langkah lain yakni dengan menggandeng perusahaan swasta dengan memasang jaringan wifi di kantor desa.

“Kami coba bekerja sama dan investasi dengan perusahaan, Pemda juga. Ada juga yang kita lakukan dengan bermohon ke Kominfo. janjinya katanya tahun ini. Tapi untuk mengantisipasi dengan perusahaan swasta dengan memasang wifi di kantor desa,” ungkap Ruksamin.

Cari Ide Agar Sistem Pendidikan Terus Berjalan

Meski berada di area blank spot, namun Ruksamin tidak kehabisan ide dalam mencari solusi untuk anak sekolah yang harus belajar dari rumah. Ia meminta semua guru pengajar khususnya yang tinggal di area blank spot mengajari anak-anak sekolah dasar (SD) agar mau menjadi panutan bagi orang tuanya. Langkah ini ternyata berhasil. Nyatanya saat ini Konawe Utara menjadi salah satu kabupaten yang angka penyebaran covid-29 mencapai angka nol (zero case).

“Lawan covid-19 dari sekolah, contohnya urusan masker, anak-anak wajib menegur anaknya bila tidak memakai masker. Kalau ditegur anak-anak kan malu kita.
anak-anak dididik untuk mencuci tangan, menghindari tempat-tempat kerumunan,” ungkapnya.

Namun sebelum covid-19 masuk di angka nol, Ruksamin mengaku meminta agar guru-guru yang mengajar di area blank spot mau mendatangi muridnya satu per satu.

“Guru bergantian mendatangi murid. Mereka tetap secara tatap muka secara langsung meski terbatas di rumah. Kemudian bertahap dipasang wifi,” ungkapnya.

Rela Ngantor di Kendari Saat Ikuti Pelatihan Dari Pusat

Dalam beberapa kesempatan bertemu Ruksamin, The Editor menyaksikan pria yang hobi memakai kaos berwarna putih ini harus berkantor di Kendari yang terbuka layanan selulernya.

Hal ini harus Ia lalui karena di pusat kota Kabupaten Konawe Utara sekalipun belum terpasang jaringan telekomunikasi yang memadai. Hotel menjadi pilihan Ruksamin dan seluruh jajaran staf Pemda Konawe Utara bila pelatihan online tengah berlangsung.

“Dulu pernah coba dan tiba-tiba gangguan di tengah sesi acara,” ungkapnya.

Kondisi ini Ia akui sangat mengganggu. Pekerjaan yang bisa Ia lakukan dalam satu kesempatan secara bersamaan kerap kali harus dilepas begitu saja. Jadi saat ini Ruksamin hanya bolak balik Konawe Utara dan Kendari yang berjarak sekitar 2-3 jam perjalanan saat pemerintah pusat mengadakan pelatihan kepada kepala daerah di seluruh Indonesia.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru