26.2 C
Indonesia

Titik Terang! Seseorang Akui Dirinya Membunuh Jurnalis Inggris dan Ahli Adat Brasil yang Hilang

Must read

BRASIL – Para penyelidik kasus hilangnya jurnalis Inggris Dom Phillips dan ahli adat Brasil Bruno Pereira pada hari Rabu (15/6) mengatakan bahwa polisi telah menemukan sisa-sisa manusia dalam pencarian keduanya setelah seorang tersangka mengaku membunuh mereka di hutan hujan Amazon.

Tersangka yang merupakan seorang nelayan mengaku pernah bertengkar dengan Pereira karena usahanya untuk memerangi penangkapan ikan ilegal di wilayah adat.

Ia membawa polisi ke sebuah situs pemakaman terpencil di mana jenazahnya ditemukan, kata detektif Eduardo Fontes dalam konferensi pers.

Baca Juga:

Kabar tersebut lantas menjadi titik terang dari kasus yang telah menimbulkan kekhawatiran global ini.

Seperti yang diketahui, Phillips adalah seorang reporter lepas yang telah menulis untuk Guardian dan Washington Post.

Ia seharusnya kini melangsungkan penelitiannya untuk sebuah buku tentang perjalanannya dengan Pereira.

Pereira sendiri adalah mantan kepala suku yang terisolasi dan baru-baru ini dihubungi di agen urusan adat federal Funai.

Mereka hilang kontak di daerah hutan terpencil di dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru yang disebut Lembah Javari.

Kawasan ini adalah rumah bagi banyak masyarakat adat yang belum tersentuh dunia luar.

Selain itu, wilayah ini juga menjadi sarang bagi para nelayan ilegal, pemburu, penebang liar, dan penambang ilegal. Polisi juga menyebutnya sebagai jalur utama perdagangan narkoba internasional.

Polisi sebelumnya telah mengidentifikasi seorang nelayan bernama Amarildo da Costa, yang dikenal sebagai “Pelado”, sebagai tersangka utama.

Ia ditangkap pekan lalu atas tuduhan kepemilikan senjata. Saudaranya, Oseney da Costa atau “Dos Santos” ditahan pada Selasa (14/6) malam.

Pembela umum yang mewakili kedua bersaudara tersebut tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Sementara itu, keluarga tersangka sebelumnya telah membantah bahwa mereka memiliki peran dalam penghilangan Phillips dan Pereira.

Detektif Fontes mengatakan kepada wartawan bahwa “tersangka pertama” telah mengaku dan membawa polisi ke tempat sisa tubuh kedua korban berada, sedangkan tersangka lain yang masih ditahan telah membantah meskipun ada bukti yang memberatkan.

Fontes juga menambahkan bahwa polisi sedang menyelidiki keterlibatan orang ketiga dan penangkapan lebih lanjut dimungkinkan.

Dalam sebuah laporan yang ditinjau oleh Reuters, seorang saksi mengatakan kepada polisi federal bahwa Costa bersaudara terlihat bertemu di sungai Itacoai hanya beberapa saat setelah Phillips dan Pereira melewatinya pada 5 Juni lalu, menuju kota tepi sungai Atalaia do Norte.

Laporan polisi mengatakan bahwa saksi mendengar Pereira mengatakan bahwa ia telah menerima ancaman dari Amarildo da Costa.

Sebagai seorang mantan pejabat badan urusan adat Funai, Pereira telah berperan penting dalam menghentikan penambangan emas ilegal, penangkapan ikan, dan perburuan di sepanjang sungai yang dihuni oleh suku-suku asli Lembah Javari.

Berita hilangnya kedua pria tersebut menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Organisasi hak asasi manusia, aktivis lingkungan, dan pendukung pers mendesak Presiden Brasil Jair Bolsonaro untuk meningkatkan pencarian setelah permulaan yang lambat.

Pekan lalu, Bolsonaro mengatakan bahwa kedua pria tersebut “berada dalam petualangan yang tidak direkomendasikan”.

Pada hari Rabu, Bolsonaro mengatakan bahwa Phillips telah membuat musuh dengan menulis tentang masalah lingkungan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada Parlemen pada hari Rabu bahwa dia sangat prihatin dengan hilangnya Phillips dan mengatakan bahwa jajarannya sedang bekerja dengan pihak berwenang Brasil untuk menyelidiki kasus tersebut.

 

Sumber: Reuters

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru