INDIA – Dalam industri perfilman India, nama Sanjay Leela Bhansali mungkin sudah tidak lagi asing terdengar. Semenjak memulai karirnya pada tahun 1989, laki-laki itu tak terhentikan.
Tiga tahun setelah menjadi asisten sutradara pada 1989, Bhansali kembali ke dunia ini sebagai penulis.
Ia bergabung dengan Kamna Chandra dan Vidhu Vinod Chopra untuk menulis “1942: A Love Story”.
Film tersebut mendapat banyak apresiasi untuk keseluruhan aspeknya, mulai dari musik, lagu, penggambaran, sinematografi, lirik, hingga kepiawaian Manisha Koirala yang saat itu menjadi pemeran utama.
“1942: A Love Story” juga dinominasikan dalam 13 kategori pada ajang penghargaan Filmfare Awards, dan memenangkan 9 dari keseluruhan nominasi tersebut.
Debutnya sebagai sutradara terwujud pada tahun 1996, lewat film “Khamoshi: The Musical” yang menerima penghargaan film terbaik dalam ajang Filmfare Awards (Filmfare Awards for Best Film (Critics)).
Meskipun “Khamoshi: The Musical” tidak dapat dikatakan sukses dalam hal penjualan tiket bioskopnya, film ini kerap disebut sebagai film musikal terbaik dalam sejarah film berbahasa Hindi.
Karya Bhansali yang paling terkenal adalah “Hum Dil De Chuke Sanam” (1999) dan “Devdas” (2002). Kedua film ini bergenre percintaan dengan format drama musikal.
Kesuksesan keduanya membuat Bhansali dipandang sebagai eksekutor yang ahli untuk tiga format film: romansa, drama, dan musikal.
“Hum Dil De Chuke Sanam” dirilis dengan judul “Straight From the Heart” untuk pasar internasional.
Film ini mencetak rekor untuk penjualan film India tertinggi saat itu, dan dinominasikan dalam 17 kategori pada Filmfare Awards.
Film “Devdas” sendiri diklaim sebagai film termahal yang pernah dibuat di India pada masanya.
Berbagai macam kritik diterima “Devdas” saat pemutaran pertamanya di festival Cannes.
“Devdas” lebih diterima saat diputar di bioskop-bioskop hingga menerima sejumlah penghargaan
Beberapa di antaranya adalah 5 trofi dari penghargaan National Film Awards dan 11 penghargaan dari Filmfare Awards.
Perjalanan Bhansali nyatanya tidak selalu mulus. Beberapa karyanya pernah menerima banyak kritik negatif hingga tidak laku dalam penjualannya.
Sebut saja “Guzaarish” yang dirilis pada 2010 lalu.
Film yang dibintangi Hrithik Roshan dan Aishwarya Rai ini mendapat baik penilaian yang bagus hingga yang buruk, namun tetap tidak dapat terjual dengan baik di bioskop.
Atau “My Friend Pinto” yang diproduserinya pada tahun 2011. Film bergenre musikal komedi ini menerima banyak penilaian negatif hingga penjualan tiket bioskopnya.
Meskipun begitu, Bhansali tidak pernah berhenti berkarya.
Film terbarunya, “Gangubai Kathiawadi” yang akan dirilis pada 18 Februari tahun ini, dipastikan masuk jajaran film pada festival film internasional Berlin, Berlinale, kategori Special Gala.
Format film yang dibintangi Alia Bhatt ini dapat dikatakan berbeda dari keahlian Bhansali.
Film ini akan menekankan unsur biografi, drama, dan kejahatan dalam setiap detiknya.