VATIKAN – Pasca dibukanya lockdown di Italia, salah satu tempat yang ingin saya lihat kembali adalah Pieta. Semua pencinta seni pasti mengetahui hasil pahatan Michelangelo ini.
Memang, patung yang mengisahkan tentang Yesus yang terbaring di pangkuan Bunda Maria ibunya ini adalah salah satu koleksi penting milik Negara Vatikan, yang diletakkan persis di pintu masuk Basilika San Pietro atau yang kita kenal dengan nama Basilika Santo Petrus.

Karya besar ini dianggap sebagai karya hebat pertama Michelangelo, dibuat dalam rentang waktu antara 1497 dan 1499. Meskipun desain patung ini dikirim kepadanya pada tahun 1497, barulah pada bulan Agustus 1498 kontrak ditandatanganinya.
Pieta diukir dalam setahun dan mendapat pengakuan besar sejak awal. Pieta sendiri mengisahkan tentang Santa Perawan Maria yang memangku Yesus yang mati di lengannya.
Seni Eropa yang cenderung kaku sebelumnya justru dihidupkan secara baru dengan lebih natural dan luwes oleh Michelangelo. Dia menggabungkan dua tokoh dalam ekspresi duka yang mendalam dan memberikan kehidupan pada struktur piramidal tertentu berdasarkan pada pakaian Maria yang lebar dan memuncak di kepala Maria. Batu tempat Perawan Suci Maria duduk merepresentasikan gunung kalvari tempat Yesus disalibkan.
Karya seni naturalisme yang luar biasa ini dan tingkat detail yang ekstrim membuat karya ini terkenal di seluruh dunia. Jika dilihat lebih dekat, wajah Perawan Suci memang tampak lebih muda.
Hal ini melambangkan kemurnian dan kesucian Maria, sekaligus merepresentasikan Gereja. Dari semua karya Michelangelo, hanya dipatung ini terdapat tulisan dalam bahasa Latin, “MichealAngelvs Bonarotvs florentinvs Faciebat”, yang berarti “Florentine Michelangelo Buonarroti melakukannya”.
Patung indah ini sudah menghuni Basilika San Pietro, sejak tahun 1517. Pernah juga dipinjamkan untuk dipamerkan di New York dalam tahun 1964-1965. Pieta sendiri pernah dirusak pada tahun 1972 dengan palu dan sudah dipulihkan, dan kini sudah bisa dinikmati kembali walaupun terlindung dengan kaca antipeluru. Tertarik untuk mengunjunginya kembali?