20.7 C
Indonesia

Kadis Sosial Mamuju Tengah, Nirwanasari Aras Kaget Lihat Pantai Batu Meana Kotor Minta Ampun

Must read

SULAWESI BARAT – Sampah yang memenuhi kawasan Pantai Batu Meana membuat kaget Kepala Dinas Sosial Mamuju Tengah, Sulawesi Barat Nirwanasari Aras. Kunjungan dadakan ini Ia lakukan di hari kedua Januari 2022, tepatnya pada Minggu (02/01) sore.

Nirwanasari datang ke kawasan Pantai Batu Meana bersama dengan tim Redaksi The Editor.

Ia mengaku sangat heran melihat sampah berserakan diseluruh area pantai yang berada di pantai yang berada di Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat itu.

Baca Juga:

Nirwanasari Aras berdiri dengan latar belakang sampah yang menumpuk di bangunan yang dipakai untuk tempat beribadah umat Hindu Bali pada Minggu, 2 Januari 2022 (Foto: Elitha Evinora Br Tarigan/ The Editor)

Perlu diketahui, tidak hanya kawasan pantai saja yang dipenuhi oleh sampah plastik.

Namun juga bangunan yang umum dipakai sebagai tempat beribadah oleh masyarakat Hindu Bali di tempat tersebut.

Lantai keramik bangunan yang berwarna putih kotor oleh bekas jejak kaki manusia.

Sementara itu lantai berundak bangunan dipenuhi oleh berbagai macam sampah. Mulai dari botol minuman kemasan hingga wadah mie instan.

“Pantai ini dipakai oleh warga yang dari Bali untuk berdoa. Kenapa jadi kotor begini?” tanya Nirwanasari.

Pedagang kaki lima yang mengais rejeki di kawasan pantai tersebut tak luput dari pengawasan Nirwanasari.

“Baru 2 hari sampah begini,” kata Suprayitno, pedagang bakso, menjawab pertanyaan Nirwanasari.

Nirwanasari Aras ikut menegur Suprayitno, penjaga bakso di Pantai Batu Meana pada Minggu, 2 Januari 2022 (Foto: Elitha Evinora Br Tarigan/ The Editor)

Suprayitno meletakkan barang dagangannya tepat di bagian kanan bangunan hanya tersenyum kelu saat ditanyai oleh Nirwanasari.

Menurutnya besok petugas kebersihan akan datang dan segera membersihkan sampah-sampah tersebut seperti sedia kala.

Nirwanasari Cari Petugas Kebersihan

Kehadiran Nirwanasari di Pantai Batu Meana ternyata diketahui oleh warga setempat. Dengan tergesa-gesa Ia langsung datang menghampiri Nirwanasari untuk melaporkan apa yang sebenarnya terjadi.

Kasim (40) dengan wajah pucat mengaku bila Ia memang tidak memberitahu pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya.

Mendengar hal tersebut, Nirwanasari langsung marah dan meminta agar Kasim juga menghormati tempat peribadatan orang Hindu Bali yang kotor akibat ulah turis yang tidak bertanggung jawab.

“Ini pengunjung yang harus diberitahu kalau ini tempat peribadatan mereka tapi dikotori,” kata Nirwanasari.

Saat berada di kawasan pantai, Nirwanasari juga sempat memeriksa kain poleng, kain bermotif kotak-kotak berwarna hitam dan putih yang dipakai untuk membungkus pohon khas Bali.

Ia sangat prihatin dengan kondisi kain yang terlepas dan kotor serta jatuh di antara sampah.

“Coba lihat kain pembungkus pohon khas Bali itu juga sampai copot,” katanya.

Nirwanasari Aras tertegun melihat tumpukan sampah yang berada di Pantai Batu Meana (Foto: Elitha Evinora Br Tarigan/ The Editor)

Usai berkeliling, Nirwanasari langsung menghubungi stafnya untuk mencari tahu siapa tim dinas kebersihan Mamuju Tengah yang bertugas disana.

Ia ingin memberitahu kondisi terkini Pantai Batu Meana yang kotor agar segera dibersihkan.

Kata Nirwana, polisi kebersihan yang bertugas mengawasi kawasan Pantai Batu Meana bernama Sukirta.

Ia mengaku sendiri kenal dengan Sukirta dan sempat memberikan uang sebesar Rp 5 juta kepadanya untuk uang saku beberapa waktu lalu.

Kotornya pantai menurutnya sebuah kesalahan fatal karena sudah disediakan tong sampah berukuran besar di lokasi wisata itu.

Namun tidak dipergunakan oleh turis dan penjaga pun bersikap acuh tak acuh.

“Saya sedang minta staf saya untuk cari kontak Pak Sukirta. Saya mau cari informasi kenapa pantai bisa sekotor itu,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru