26.1 C
Indonesia

Google Doodle Tampilkan Ilustrasi Rasuna Said Hari Ini

Must read

JAKARTA – Mesin pencarian Google kerap mengganti logonya pada tanggal-tanggal tertentu menjadi Google Doodle. Hari ini, Rabu (14/9), Google Doodle yang tampil untuk penggunanya di kawasan Indonesia adalah ilustrasi seorang pahlawan wanita, Rasuna Said.

Dalam ilustrasi tersebut, Rasuna Said digambarkan sebagai seorang wanita berkerudung dan berkacamata yang tengah berorasi di depan banyak orang.

Perubahan ke ilustrasi tersebut tentu bukan tanpa alasan. Hari ini, 112 tahun yang lalu, wanita berjasa tersebut menyapa dunia untuk pertama kalinya.

Baca Juga:

“Doodle hari ini merayakan ulang tahun ke-112 Rasuna Said, yang dikenang sebagai Singa Betina dari Pergerakan Kemerdekaan Indonesia,” demikian bunyi keterangan yang ada di laman Google Doodle.

Rasuna Said lahir di dekat Danau Maninjau di Sumatera Barat pada tahun 1910. Ia adalah wanita kesembilan dalam sejarah Indonesia yang menerima gelar Pahlawan Nasional.

Lahir sebagai penerus garis bangsawan Minang tidak menjadikan anak dari Muhamad Said ini lantas bersantai dengan hidupnya.

Sebaliknya, ia justru gencar memperjuangkan isu-isu sosial, terutama hak-hak perempuan.

Rasuna Said adalah sosok yang berpendidikan dan memperjuangkan pendidikan.

Kecerdasannya sebagai siswa membuka lebar jalannya untuk menjadi asisten guru–yang kemudian menginspirasi banyak perempuan muda untuk memiliki mimpi yang besar.

Pada tahun 1926, ia diundang untuk ambil bagian dalam Sarikat Rakyat, kemudian Gerakan Islam pada tahun 1930 yang mengantarnya untuk mendirikan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI) kemudian.

Persatuan tersebut dikenal kritis terhadap kolonialisme Belanda dan perlakuannya yang tidak adil terhadap perempuan.

Pada tahun 1931, Rasuna Said pindah ke Padang untuk meluncurkan divisi perempuan dalam tubuh PERMI.

Divisi tersebut berfokus pada pembukaan sekolah sastra untuk perempuan di seluruh Sumatera Barat.

Setahun setelahnya, ia tercatat sebagai perempuan pertama yang dijatuhi hukum Speek Delict karena telah menyuarakan penentangannya terhadap kolonialisme Belanda.

Ribuan orang mendatangi persidangannya yang berlangsung di Payakumbuh.

Google mencatat bahwa pidato pembelaannya saat itu “menginspirasi dan disampaikan tanpa keraguan”.

Usai menghabiskan waktu selama 2 tahun di dalam penjara, Rasuna Said memulai karirnya di bidang jurnalistik dengan menulis untuk jurnal perguruan tinggi bernama Raya.

Dalam beberapa tahun setelahnya, ia berhasil membuka lebih banyak sekolah untuk perempuan dan masih aktif memperjuangkan hak-hak atas nama kelompok wanita Muslim.

Perjuangannya yang tanpa henti dalam menentang kolonialisme Belanda sekaligus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia lewat tulisan-tulisannya berbuah manis pada tahun 1945–ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Rasuna Said meninggal pada 2 November 1965 saat berusia 55 tahun akibat kanker yang dideritanya.

Sembilan tahun setelahnya, Gelar Pahlawan Nasional akhirnya diberikan kepadanya.

Ia dianugerahi tanda Kehormatan Satyalancana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan dan Satyalancana Perintis Pergerakan Kemerdekaan.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru