20 C
Indonesia

Fast Fashion: Tren, Konsumen, dan ‘Harga’ Yang Dibayar

Must read

JAKARTA – Industri mode atau fesyen selalu menarik untuk diperhatikan.

Tren pakaian yang datang-pergi silih berganti, pekan mode dari berbagai merk bergengsi, hingga adu teknik menarik minat konsumen yang selalu jadi kompetisi.

Akan tetapi, di balik itu semua, ada segudang masalah yang juga menanti industri ini untuk lebih mawas diri.

Baca Juga:

Masalah-masalah tersebut terangkum dalam satu istilah, yaitu fast fashion.

Apa itu fast fashion? Dan apa masalahnya?

Singkatnya, fast fashion adalah suatu ekosistem di industri mode yang mengedepankan pergantian berbagai model fesyen dalam waktu singkat demi mengikuti arus tren.

Agar tidak ketinggalan tren dan tetap menjadi pilihan konsumen, produksi pakaian dilakukan dengan cepat dan murah.

Akibatnya, bahan baku, upah pekerja, dan lingkungan bekerja menjadi taruhan di sini.

Bahan baku yang digunakan cenderung tidak berkualitas dan tidak tahan lama sehingga nantinya dapat dengan mudah digantikan dengan produk lain–membuat tumpukan sampah tekstil semakin meninggi.

Tidak hanya itu, bahan yang digunakan juga biasanya lebih berbahaya untuk lingkungan.

Polyester, misalnya. Kain yang paling populer di industri mode ini melepaskan mikrofiber ketika dicuci sehingga menambah jumlah limbah plastik di laut.

Mikrofiber tidak dapat terurai dan akan mengancam rantai makanan makhluk hidup jika termakan oleh biota laut.

Sementara itu, pabrik-pabrik fast fashion biasanya dibangun di negara-negara berkembang dengan pekerja yang dibayar dengan upah lebih rendah namun jam kerja lebih lama.

Hal itu membuat target terpenuhi, namun membuat pekerja lebih kelelahan.

Lingkungan bekerja juga tidak bisa dipastikan seratus persen aman.

Dilansir dari laman Zero Waste Indonesia, tempat bekerja fast fashion tidak memberikan jaminan asuransi jiwa atau keselamatan kerja dan terkadang membiarkan pekerja bekerja dalam kondisi yang berbahaya.

Produk-produk mereka nantinya dipasarkan di seluruh dunia untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Di sisi konsumen, fast fashion digemari karena menawarkan model yang sesuai tren dengan harga yang bersahabat.

Akan tetapi, siklus itu juga berpotensi membentuk kepribadian konsumtif pada diri konsumen sendiri.

Demikian sedikit penjelasan mengenai istilah fast fashion dan serba-serbi di sekitarnya. Apakah kamu juga salah satu konsumen industri ini?

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru