
Buah jeruk dari kebun pertanian Persadanta Bangun di Jalan Udara, Berastagi, Sumatera Utara (Foto: THE EDITOR)
TANAH KARO – Salah satu cara yang dilakukan adalah belajar sambil menyeruput kopi panas atau teh manis. Itu yang dilakukan para petani buah jeruk di Tanah Karo, Sumatera Utara.
Daerah dingin yang dikenal juga dengan produksi sayur dan buah-buahannya ini ternyata sejak jaman dahulu memang ahli dalam bidang pertanian. Di jaman sekarang, mereka ternyata tidak mau ketinggalan untuk belajar tentang cara merawat tanaman mereka dari kelompok tani dan internet.
“Kami tanya ke kawan-kawan dan belajar dari mereka tentang cara merawat tanaman,” ujar Persadanta Bangun (25) asal Jalan Udara, Berastagi, Sumatera Utara kepada The Editor, Senin (14/6).
Kata Persadanta, salah satu persoalan yang kerap muncul bagi petani adalah serangan kutu sisik di pohon jeruk yang mengakibatkan daun gugur, gagalnya pertumbuhan pucuk, buah rontok dan kematian akar batang jeruk sebanyak 50 persen.
Pria lulusan SMA Salapian, Langkat ini ternyata sudah sering mempraktekkan cara sederhana untuk menghentikan pertumbuhan kutu sisik di batang jeruk.
Cara ini Ia dapatkan dengan sering bergabung dengan kelompok tani yang ada di Berastagi dan Kecamatan Tigapanah. Tingkat keberhasilannya diklaim Persadanta mencapai 80 persen.
Apa saja tips dari Persadanta yang pekerjaan sehari-harinya adalah seorang petani ini:
1. Menyiram dengan air garam
Cara menggunakannya adalah dengan mencampurkan 1 bungkus garam ukuran 250 gram dan sabun cair sunlight berukuran 200 ml dengan 1 drum air berukuran 200 liter. Campuran ini disemprotkan dua kali per dua minggu ke ranting pohon jeruk.
2. Menyiram dengan air susu
Campuran susu kental manis 1 kaleng ukuran 370 gram dan sari manis ukuran 250 gram dengan 1 drum air berukuran 200 liter. Campuran ini disemprotkan dua kali per dua minggu ke ranting pohon jeruk untuk mengurangi kutu sisik yang menempel di buah dan ranting pohon jeruk.
2. Menggunakan bahan kimia Imidakloprid
Bahan kimia ini dapat ditemukan dalam bentuk tepung 200 gram atau cairan berukuran 200 ml. Anda tinggal memilih salah satu diantaranya untuk dicampurkan dengan air berukuran 200 liter. Cara penggunaannya pun sama yaitu disemprotkan sebanyak dua kali setiap tujuh hari.
Tiga campuran diatas dapat digunakan untuk menyiram 50 batang jeruk.
Serangga Lepidosaphes beckii (Hemiptera: Coccidae) merupakan salah satu contoh organisme pengganggu tanaman (OPT) atau hama pada tanaman jeruk. Hama ini dikenal juga dengan istilah kutu sisik. Selain menyerang tanaman jeruk, hama kutu sisik ini bersifat polifag, sehingga mempunyai tanaman inang yang banyak.