INGGRIS – Pemerintah Inggris pada hari Senin (30/5) resmi meluncurkan skema visa baru yang bertujuan untuk menarik lebih banyak “individu berpotensi tinggi” untuk bekerja di Inggris.
Program ini terbuka untuk lulusan dari 50 universitas top dunia, yang sebagian besarnya tersebar di Amerika Serikat dan benua Asia.
Pemegang gelar sarjana atau master berkesempatan mendapatkan visa kerja dua tahun, sementara pemegang gelar PhD dapat mengajukan permohonan visa kerja tiga tahun.
Hal yang mungkin lebih menggiurkan adalah, di kedua kategori tersebut, calon kandidat tidak diwajibkan untuk mendapatkan pekerjaan terlebih dahulu di negara tersebut.
“Penawaran visa baru ini berarti bahwa Inggris dapat terus menarik yang terbaik dan tercerdas dari seluruh dunia,” kata Kanselir Inggris Rishi Sunak.
“Rute ini berarti bahwa Inggris akan tumbuh sebagai pusat internasional terkemuka untuk inovasi, kreativitas, dan kewirausahaan.,” sambungnya.
Di Eropa sendiri, skema ini terbuka untuk lulusan dari Universitas Munich, Jerman; Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne, Swiss; ETH Zurich, Swiss; Université Paris Sciences & Lettres, Prancis; dan Institut Karolinska, Swedia.
Universitas yang memenuhi syarat harus terdaftar di barisan 50 teratas dari setidaknya dua pemeringkatan seperti Times Higher Education World University Rankings, Quacquarelli Symonds World University Rankings atau Academic Ranking of World Universities (yang juga dikenal sebagai Shanghai Rankings).
Calon kandidat dapat mendaftarkan diri ke skema ini hingga lima tahun setelah tanggal kelulusan mereka.
Hal ini tetap berlaku bahkan bahkan jika universitas mereka tidak muncul dalam daftar institusi elit pemerintah Inggris terbaru, namun sudah ada dalam daftar di tahun sebelumnya.
Apa persyaratan lainnya?
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, para lulusan tidak perlu memiliki tawaran pekerjaan ketika mereka mengajukan permohonan visa baru.
Akan tetapi, ada beberapa persyaratan ketat yang harus ditaati.
Mereka harus lulus pemeriksaan latar belakang keamanan dan kriminal serta menguasai kemampuan berbicara, membaca, mendengarkan, dan menulis bahasa Inggris setidaknya hingga tingkat menengah B1.
British Council mendefinisikan tingkat tersebut sebagai “kefasihan yang diperlukan untuk berkomunikasi tanpa usaha dengan penutur asli.”
Lulusan juga harus membayar sebesar £715, atau sekitar Rp13 juta, untuk visa dan biaya tambahan kesehatan imigrasi hingga £624 (sekitar Rp11,4 juta) per tahun yang memungkinkan mereka yang berhasil untuk menggunakan sistem perawatan kesehatan Inggris.
Selain itu, jika ingin, pemegang visa nantinya dipersilakan untuk ditemani tanggungannya.
Terakhir, siapapun yang mengajukan permohonan lewat jalur ini juga harus memiliki dana pemeliharaan setidaknya £1270, atau sekitar Rp23,3 juta.
Sumber: euronews
