22.2 C
Indonesia
Saturday, December 27, 2025

Istana Negara Tolak Bantuan dari Asing Saat Kepala Daerah Menangis Karena Menyerah Hadapi Korban Banjir

Must read

THE EDITOR – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang juga Juru Bicara Presiden RI menyatakan pemerintah masih sanggup mengatasi bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi Sumatera.

Pernyataan Prasetyo tersebut menanggapi pertanyaan wartawan soal peluang bantuan internasional yang akan masuk, jika bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh ditetapkan sebagai bencana nasional

“Untuk sementara ini belum (buka peluang) ya. Meskipun kami juga mewakili Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan terima kasih karena banyak sekali atensi dari negara-negara sahabat,” kata Prasetyo selepas acara jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, seperti dikutip dari Kompas pada Kamis (4/12/2025).

Pras mengatakan pemerintah Indonesia mengapresiasi atas perhatian dari negara-negara sahabat yang memberikan perhatian, baik dalam bentuk bantuan langsung, maupun keprihatinan.

Namun, ia mengklaim bahwa pemerintah masih sanggup mengatasi bencana itu sendiri, dengan kecukupan stok pangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke daerah terdampak.

“Kita merasa bahwa pemerintah, dalam hal ini kita semua masih sanggup untuk mengatasi seluruh permasalahan yang kita hadapi,” kata Pras.

STOK LOGISTIK DIKLAIM CUKUP UNTUK ATASI PASCA BENCANA

Dari sisi pangan, pemerintah menyatakan bahwa stok cukup. Sementara untuk BBM, pemerintah telah berkoordinasi dengan PT Pertamina agar pasokan BBM dapat didistribusi, meskipun lewat jalur udara.

Pras menilai distribusi BBM jalur udara diakui memang tidak normal, tetapi menyesuaikan dengan kondisi bencana di Sumatera.

“BBM juga bagaimana kita usahakan bisa dilakukan dropping dari udara karena memang menyesuaikan dengan kondisi bencana yang kita hadapi di lapangan,” kata Pras.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno memastikan kelancaran pengiriman bantuan logistik untuk masyarakat di daerah-daerah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Pemerintah terus memastikan kelancaran pengiriman layanan dasar ke seluruh wilayah bencana,” ucap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno di kesempatan yang sama.

Pratikno mengatakan hingga saat ini sebanyak 500 ribu ton paket bantuan telah dikirimkan ke sejumlah daerah terdampak bencana.

“Kita telah mengirimkan lebih dari 500.000 ton bantuan dari berbagai pihak, baik itu paket sembako, makanan siap saji, obat-obatan, tenda, selimut, serta bantuan langsung lainnya untuk warga terdampak, termasuk daerah yang jalur aksesnya terputus,” sebutnya.

Ia menyampaikan koordinasi antarkementerian/lembaga terus diperkuat untuk memastikan kelancaran pengiriman dan distribusi logistik maupun pencarian korban.

3 KEPALA DAERAH MENYERAH HADAPI BANJIR

Saat ini tiga kepala daerah di Provinsi Aceh mengaku menyerah menghadapi dampak bencana banjir bandang dan longsor yang tengah menimpa daerah mereka.

Tiga kepala daerah yang menyatakan ketidaksanggupan adalah Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi. Mereka mengaku kesulitan menangani dampak bencana di wilayah masing-masing.

Dilansir dari Tempo, MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan tiga kepala daerah yang angkat tangan menghadapi bencana di wilayahnya tidak menyerah total. Mereka tetap bekerja menangani bencana, namun ada penanganan yang tidak bisa dilakukan.

“Bukan menyerah total. Mereka tetap bekerja semampu mereka. Tapi ada yang mereka tidak mampu,” kata mantan Kapolri ini di Lanud Halim Perdana Kusuma, Rabu, 3 Desember 2025.

Akses jalan di daerah Aceh Utara hingga Aceh Selatan juga terputus. Meski begitu, mereka tetap bekerja dengan kekuatan yang ada. “Tapi ada yang mereka tidak mampu,” kata Tito.

Keadaan yang tidak dapat diatasi itu, kata Tito, masyarakat sangat membutuhkan makanan dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang hanya bisa dikirim dikirim dengan cara dropping bantuan dari udara. 

“Mereka juga membutuhkan alat berat untuk membuka akses jalan yang terputus akibat longsor,” tutupnya.

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Baru