
AUSTRALIA – ABC menuturkan bahwa masyarakat Australia ternyata tidak mau bermuram durja saat menjalani proses karantina akibat serangan pandemi corona ini. Para pemandu wisata lokal di Australia ternyata menemukan cara baru untuk menjalankan bisnis pariwisata mereka.
Turis Virtual, demikian para pemandu wisata yang sudah kehilangan harapan dalam masa karantina berbulan-bulan kini mulai menjalani bisnis baru mereka. Para penikmat sajian video yang langsung disiarkan dengan telepon genggam ini rela membayar untuk bisa menikmati tur interaktif dan personal di seluruh wilayah Australia.
Sebagian besar klien Turis Virtual ini ternyata sangat ingin melihat sekilas kondisi terbaru dari negara-negara yang berada di belahan dunia lain. Atau sekedar mengetahui kondisi terbaru negara yang mengalami serangan Covid-19 terbanyak di dunia seperti Amerika Serikat, Inggris dan Eropa. Karena banyak diantara penggemar turis virtual ini ingin mengetahui keberadaan teman atau keluarga mereka.
Pasar wisata baru ini juga telah membuat segelintir operator wisata aktif kembali. Padahal di era pandemi industri ini yang paling terkena imbasnya.
John O’Sullivan, pendiri dan direktur bisnis tur jalan kaki terbesar di Melbourne, Depot Adventures mengatakan bahwa ketika perbatasan Australia ditutup pada Maret tahun lalu, bisnisnya menyusut dari operasi multi-negara berkembang yang mempekerjakan 13 staf kini hanya menjadi tiga orang saja.
Selama serangan pandemi berbulan-bulan di Melbourne, O’Sullivan mengaku berhasil mempertahankan bisnisnya dengan memberikan tur jalan kaki online pribadi di Melbourne dan Sydney.
Baru selanjutnya, Ia mulai menawarkan tur virtual online kepada pelanggan luar negeri.
“Ketika COVID-19 pertama kali menyerang, saya memulai dengan streaming langsung tur gratis di Melbourne dan melakukan kuis langsung,” kata O’Sullivan.
Tur dilakukan secara langsung, melalui streaming video satu arah. Para turis yang menikmati sajian virtual ini dapat melihat pemandu dan lingkungan sekitarnya serta dapat mengajukan pertanyaan kepada mereka melalui audio.
“Ini benar-benar interaktif dan pribadi,” katanya.
“Baru-baru ini saya dihubungi turis pria yang ingin menunjukkan kepada pacarnya hotel tempat Ia menginap pada liburan sebelumnya ke Melbourne, jadi saya membawa mereka melewati gedung itu dengan memutar-mutar kamera,” katanya.
“Saya bahkan bisa membeli oleh-oleh dari apa yang mereka lihat dan sukai lewat kamera,” katanya.