THE EDITOR – Tangerang Selatan mengalami darurat sampah setelah sampah-sampah terlihat menumpuk di mana-mana—trotoar, median jalan, hingga permukiman—sejak TPA Cipeucang ditutup sementara.
Jalan Raya Serpong, kolong Flyover Ciputat, Jalan Djuanda, Dewi Sartika, RE Martadinata, sampai kawasan Pamulang berubah menjadi deretan titik krisis.
Sampah plastik, karung, dan limbah rumah tangga dibiarkan menumpuk tanpa satu pun truk pengangkut datang.
Warga mencium bau busuk yang terus menebal setiap hari. Kondisi ini mengganggu mobilitas dan menciptakan pemandangan kota yang makin tak enak dipandang.
Anton, 48, warga Serpong, mengaku sudah bertahan dengan situasi ini selama beberapa hari.
“Ini harus ada tindakan dari pemerintah,” ucapnya, menegaskan kekesalan warga yang harus hidup berdampingan dengan tumpukan sampah kepada CNA.ID pada Senin (15/12/2025).
PENUTUPAN TPA PICU EFEK DOMINO DI SELURUH KOTA
Akar masalahnya jelas adalah TPA Cipeucang overload, kemudian longsor, menutup saluran air menuju Sungai Cisadane, dan akhirnya menghentikan total aliran sampah dari Tangsel.
Untuk menata ulang timbunan yang amblas, pemerintah mengerahkan 11 eskavator, namun selama proses perbaikan berlangsung, seluruh sampah kota dipaksa menumpuk di jalanan.
Lurah Cipayung, Ciputat, Dini Nurlianti, menjelaskan bahwa sampah yang menggunung di bawah flyover bukan dari warganya—melainkan dari berbagai wilayah yang membuang sampah secara liar karena tak ada tempat lain.
Timbunan itu bahkan sempat menutup hampir separuh badan jalan sebelum akhirnya area tersebut ditutup total.
Pemerintah menutupi tumpukan dengan terpal dan melakukan penyemprotan untuk menekan bau serta mencegah penambahan sampah baru.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, Bani Khosyatullah, menegaskan bahwa tindakan cepat harus dilakukan demi menjaga kondisi kota tetap terkendali dan meminimalkan gangguan bagi masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan bahwa TPA Cipeucang sedang menjalani perbaikan konstruksi dan penataan ulang timbunan. Karena itu, sampah tidak bisa masuk selama beberapa hari.
Pemerintah juga mulai menjajaki kerja sama pembuangan dengan daerah lain sebagai solusi sementara hingga TPA kembali beroperasi normal.
