21.4 C
Indonesia
Thursday, December 18, 2025

Hukuman Mati Untuk Perusak Hutan Sumatera!

Must read

THE EDITOR – Sejarawan Senior Profesor Anhar Gonggong mengatakan bila perusak hutan di Sumatera layak mendapat hukuman mati karena bertanggung jawab atas kematian 900 orang yang tewas akibat banjir bandang beberapa pekan terakhir ini.

“Mengapa sejak awal saya katakan kalau ketahuan orang ada yang melakukan perusakan (hutan) maka kalau perlu hukum mati,” ujar Profesor Anhar melalui akun Youtube resmi miliknya di @anhargonggongofficial pada Jumat (13/12/2025).

Menurutnya, hukuman mati seperti ini layak didapatkan oleh para perusak hutan Sumatera yang menurutnya datang dari kalangan korporasi besar. Hukuman ini bahkan dianggap oleh Profesor Anhar tidak sebanding dengan 900 orang yang tewas akibat banjir bandang dan ratusan lainnya yang masih dalam status hilang.

“Tapi sekarang saya tanya, 900 orang yang meninggal (karena banjir) di Sumatera dan masih ada sekian ratus orang yang belum ketemu, mau dibandingkan dengan menembak sekian banyak perusahaan penjahat itu dengan yang kehilangan 900-an orang, itu baru orang, belum benda, geografinya, belum bendanya,” ungkapnya.

Profesor Anhar mengkritisi orang-orang yang menolak hukuman mati atas kasus kejahatan serius di Indonesia. Namun, Ia mengatakan kasus banjir yang melanda Sumatera dan banyak daerah di Indonesia tidak pernah terlepas dari aksi jahat perusahaan-perusahaan yang berada di sekitar Sumatera.

“Ya ada yang mengatakan bahwa hukuman mati itu bukan kita yang berhak menghukum (mati) seseorang,” ungkapnya.

Bila tidak dihukum mati, Profesor Anhar juga mengimbau agar pemerintah menjatuhkan hukuman berlipat-lipat bagi perusak hutan Sumatera sebab kerusakan yang dihasilkan oleh mereka juga berlipat.

“Bisa seumur hidup. Ini kan masa depan yang mereka rusak,” ungkapnya.

Profesor Anhar yakin dengan hukuman seperti itu akan menimbulkan efek jera bagi pelakunya.

PENGUSAHA JAHAT AKAN HALANGI PERKEMBANGAN SUMATERA

Dalam tayangan tersebut, Profesor Anhar juga mengatakan bila pengusaha jahat yang merusak hutan Sumatera akan menghambat perkembangan Indonesia.

Ia berharap Kapolri dan Kejaksaan melihat kasus Sumatera ini secara luas agar cita-cita Indonesia menuju Indonesia Emas tercapai.

Profesor Anhar sendiri pesimis hukuman kepada perusak hutan yan dikatakan oleh Presiden Prabowo tidak akan membuat jera pelakunya.

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Baru