27.1 C
Indonesia
Tuesday, December 2, 2025

BPBD: Korban Banjir-Longsor di Sumut Tembus 1,3 Juta Orang!

Must read

THE EDITOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara merilis pembaruan data dampak banjir dan tanah longsor yang melanda 17 kabupaten/kota di Sumut.

Hingga pembaruan terakhir per 1 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, Waspada Online melaporkan bila tercatat 1.367.760 jiwa terdampak, dengan 73.199 warga mengungsi, serta 240 korban meninggal dan 182 hilang.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, menyebut skala bencana tahun ini merupakan salah satu yang terbesar dalam satu dekade terakhir.

Ia menegaskan bahwa seluruh kabupaten/kota terdampak berada dalam kondisi darurat dan membutuhkan percepatan bantuan logistik serta pembukaan akses jalur vital.

“Situasi bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara sangat serius. Data yang kami himpun menunjukkan dampak yang sangat luas, baik dari sisi jumlah warga terdampak, korban jiwa, maupun kerusakan infrastruktur. Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk mempercepat penanganan,” ujar Tuahta saat dikonfirmasi, Senin (1/12).

Berdasarkan data BPBD, Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Langkat, dan Mandailing Natal menjadi wilayah dengan dampak terbesar, baik dari segi jumlah penduduk terdampak maupun korban jiwa.

Tapanuli Tengah mencatat 294.924 jiwa terdampak, dengan 508 luka-luka, 82 meninggal, dan 104 hilang. Sibolga mencatat 91.747 jiwa terdampak dan 47 meninggal.

Langkat menghadapi banjir bandang dengan 502.440 jiwa terdampak dan ribuan warga masih mengungsi.

Tuahta menegaskan bahwa kondisi medan yang berat, putusnya akses jalan, cuaca ekstrem, serta luasnya daerah terdampak menjadi kendala utama dalam percepatan distribusi bantuan.

“Jalur transportasi darat banyak yang terputus, terutama di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Langkat. Ini menyebabkan proses evakuasi dan distribusi bantuan membutuhkan dukungan peralatan berat dan transportasi udara,” jelasnya.

Data terbaru BPBD Sumut mencatat:

Korban luka-luka: 614 orang, Korban meninggal: 240 orang, Korban hilang: 182 orang, Pengungsi: 73.199 jiwa, Total terdampak: 1.367.760 jiwa.

Korban terbanyak berasal dari kawasan Tapanuli dan pesisir barat yang mengalami kombinasi banjir bandang dan longsor.

Tuahta Ramajaya Saragih menegaskan bahwa BPBD Sumut bersama TNI/Polri, Basarnas, dan relawan tengah bekerja 24 jam untuk melakukan;

1. Evakuasi korban dan pencarian warga hilang

2. Pembukaan akses jalan yang terputus

3. Distribusi bantuan darurat ke lokasi terisolasi

4. Pendirian posko pengungsian dan dapur umum

“Prioritas kami adalah menyelamatkan warga yang masih terjebak, memastikan suplai makanan dan air bersih sampai ke daerah terisolasi, serta percepatan penanganan medis bagi korban luka,” katanya.

BPBD Sumut juga meminta tambahan dukungan helikopter, logistik, dan alat berat untuk mempercepat pemulihan darurat.

“Skala bencana ini luas. Dukungan nasional sangat kami butuhkan untuk mencegah peningkatan korban dan mempercepat pemulihan,” ujar Tuahta.

Ia memastikan pembaruan data akan terus dilakukan setiap hari, seiring masuknya laporan resmi dari kabupaten/kota.

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Baru