THE EDITOR – Dalam pesan Natal 2025 ini, Paus Leo ke-14 meminta agar seluruh anggota Kuria Romawi atau pejabat administratif Vatikan dapat lebih mengesampingkan kepentingan pribadi dan ambisi akan kekuasaan di tengah situasi dunia saat ini.
Pernyataan ini dikatakan oleh Paus Leo dalam pertemuan dengan para Kardinal dan Uskup Agung yang ditunjuk oleh Paus dalam mengatur gereja di Aula Utama Gereja Santo Petrus di Vatikan pada Senin (22/12/2025) waktu setempat.
Acara tersebut disiarkan secara langsung ke seluruh dunia oleh berbagai macam media dari seluruh dunia, termasuk internal Vatikan. Secara khusus juga pusat Gereja Katolik di dunia ini menerjemahkan isi pidato Paus Leo dalam Bahasa Inggris melalui situs resminya di www.vatican.va.
Paus Leo yang terlihat memakai jubah berwarna putih berada di tengah aula panjang yang dipenuhi oleh anggota Roman Kuria yang memakai baju kontras berwarna hitam.
“Apa mungkin ada pertemanan yang tulus di sesama pejabat Kuria Romawi?” tanya Paus Leo dalam pidatonya.
Salah satu yang digaris bawahi oleh Paus Leo dalam pidatonya adalah agar Kuria Romawi menjadi lembaga yang anggotanya bisa dipercaya satu sama lain karena sulit mendapat rekan yang dapat dipercaya.
“Tetapi betapa jarangnya dalam hidup ini ditemukan orang seperti itu yang semangat dan perilakunya dapat dipercaya sepenuhnya?” Tanya Paus Leo.
Paus Leo tak menampik bila kemarahan dan konflik dapat muncul di antara para pejabat tinggi Vatikan meski telah bekerja bersama selama bertahun-tahun.
Kemarahan ini umumnya muncul dari anggota Kuria Romawi yang ingin kekuasaan, egoisme serta haus akan kekuasaan.
Atas situasi tersebut, Paus Leo terang-terangan meminta agar para elite di Vatikan tidak memakai topeng dalam pergaulan sehari-hari, tidak memanfaatkan satu sama lain, tulus dalam memberikan dukungan, menghargai kompetensi orang lain, tidak membangun hubungan uang saling membenci karena ketidakpuasan diri.
“Hubungan seperti di atas membutuhkan pertobatan pribadi sehingga kasih Kristus menjadikan kita saudara dan saudari yang dapat bersinar,” ungkapnya.
Ia juga berharap, di era kepemimpinannya, anggota administrasi tinggi Vatikan dapat lebih mengutamakan tujuan misionari mereka ketimbang mengerjakan pekerjaan administrasi biasa.
Tujuan misionari dalam Gereja Katolik artinya menjadi saksi Kristus dan membantu orang dari seluruh dunia untuk menerima Injil.
Sebelumnya, pada 24 Mei 2025 lalu, Paus Leo secara khusus datang menyapa sekitar 5.000 manajer dan anggota Roman Kurio di aula audiensi Paulus VI, Vatikan.
Dalam pertemuan tersebut, Paus Leo mengatakan agar lembaga administrasi gereja tersebut dapat bekerja sama untuk kegiatan misionaris di seluruh dunia, bukan administrasi semata.
Perlu diketahui, sebelum terpilih sebagai pimpinan tertinggi Gereja Katolik, Paus Leo adalah anggota resmi Roman Kuria.
Dalam pertemuan tersebut juga, Paus Leo mengatakan bila baginya Kuria Romawi sangat penting dalam sejarah perjalanan Gereja Katolik.
“Paus datang dan pergi tapi Kuria Romawi tetap ada,” kata paus pertama dari ordo Agustinian, seraya menambahkan bahwa hal itu juga berlaku di tingkat keuskupan.
“Kuria adalah lembaga yang melestarikan dan menyampaikan ingatan sejarah gereja, tentang pelayanan para uskupnya” dan “ini sangat penting,” kata Paus Leo.
