THE EDITOR – Wakil Walikota Surabaya Armuji belakangan jadi viral di media sosial karena aksinya yang berani melawan aksi premanisme terhadap lansia yang sedang terjadi di kota besar Jawa Timur ini.
Dalam unggahan Armuji di Instagram pribadinya @cakj1 pada Selasa (23/12/2025) lalu, terlihat aksi beraninya dengan memanggil langsung Samuel Ardi Kristanto, pembeli tanah yang kedapatan mengusir Nenek Elina dengan paksa dari rumahnya pada 6 Agustus 2025 silam.
NENEK ELINA DIUSIR DARI RUMAH PRIBADINYA SENDIRI

Nenek Elina (80 tahun) adalah lansia yang tinggal di Dukuh Kuwuhan 27, Kelurahan Lontar, Kecamatan Samkerep, Surabaya. Disana, Ia tinggal bersama cucu keponakannya selama lebih kurang 11 tahun.
Elina sendiri tidak menikah dan telah tinggal di rumahnya sendirian sejak tahun 2011 lalu. Rumah tersebut adalah milik Elina dan Ia bebas untuk tinggal di sana sampai kapanpun Ia inginkan.
Elina juga memiliki saudara kandung dan dikenal akrab oleh tetangganya. Ia memiliki kebebasan untuk memberikan rumah tersebut kepada adiknya bila nanti Ia sudah tiada.
Saat diusir pada tanggal 6 Agustus 2025, di rumah Elina terdapat seorang balita berusia 5 tahun, seorang bayi berusia 1,5 bulan, seorang Ibu, lansia lain dan keluarga.
Mereka semua diusir paksa, bahkan alah satu video yang diunggah oleh Armuji melihat Nenek Elina yang melawan justru ditarik dan didorong untuk segera keluar dari rumah.
Menit berikutnya, rumah Nenek Elina dipalang sebagai tanda bahwa tidak ada izin untuk masuk ke dalam rumah tersebut. Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 9 Agustus 2025, rumah tersebut diratakan dengan tanah.

Tubuh Nenek Elina (tengah) yang sudah bengkung terlihat duduk didampingi oleh Cak Ji dan keluarga (Foto: Tangkapan Layar Youtube Cak Ji)
Iwan, cucu keponakan Nenek Elina mengatakan bila tanggal 4 Agustus 2025 seorang pria bernama Samuel datang dan mengklaim telah membeli rumah yang mereka tinggali. Iwan langsung menolak karena tidak merasa pernah ada pembicaraan jual beli atas rumah tersebut.
Tapi, ada oknum-oknum yang ingin mendapat keuntungan dari lansia seperti Elina yang tidak memiliki pewaris. Namun, apakah oknum ini bisa masuk ke kawasan tinggal rumah penduduk bila Ketua RT dan Ketua RT setempat melawan? Tentu tidak bukan?
Dalam kasus Nenek Elina, serangan terhadap Ketua RT dan Ketua RW berdatangan dari Netizen di media sosial. Kemarahan mereka sama besarnya dengan rasa geram Wakil Walikota Surabaya Armuji atau lebih dikenal dengan sebutan Cak Ji.
“Kita sudah laporan (ke) RT, RW tapi nol, tidak ada tindakan,” ungkap seorang pria yang memakai topi, baju dan jeans berwarna hitam dalam tayangan viral Cak Ji.
Ketua RT dan Ketua RW terlihat hadir di depan warung penjual Es Kelapa bernama ‘Degan Qu’.

Ketua RW terlihat memakai topi putih, bajui merah dan celana jeans biru. Rambutnya yang panjang dikuncir. Saat ditanyai, Sang Ketua RW justru melempar tanggung jawab tersebut kepada Ketua RT.
“Saat didatangi (keluarga Nenek Elina), saya langsung jawab, jangan ke saya tapi lapor ke RT dulu,” kata Ketua RW.
“Sudah pak!” Jawab warga semua yang hadir di sekitar Nenek Elina.
Namun, alasan Ketua RT dan Ketua RW tidak digubris oleh Cak Ji sebab menurutnya minimnya perlindungan terhadap Nenek Elina yang tinggal di wilayah mereka harus mendapat tindakan yang tegas.
“Tindakan ini adalah tindakan tidak manusiawi, tindakan yang brutal. Apapun nama oknum Ormas itu ini dikecam oleh seluruh Indonesia ini,” kata Cak Ji.
“Termasuk RT RW tidak ada kemauan untuk membeli nenek ini, ini juga mendapat kecaman!”.
“Saya sebagai kepala daerah mengecam sampean (baca: anda) itu mas. Aduh opo yo meniku,” kata Cak Ji dalam Bahasa Jawa karena kesal.
KETUA RT KEDAPATAN SERING BERKOMUNIKASI DENGAN SAMUEL
Di depan Cak Ji, warga memberitahu bila Ketua RT yang terlihat memakai baju dan celana berwarna hitam sering berbicara dengan Samuel Ardi Kristanto.
Awalnya, tidak ada yang tahu siapa dalang dibalik pembongkaran paksa rumah Nenek Elina. Tapi, Ketua RT tiba-tiba menyebut nama seorang pria bernama Samuel yang langsung membuat situasi semakin memanas.
“Dari pihak Samuel ada kuasa hukumnya, dari pihak anda ada kuasa hukumnya,” kata Ketua RT membela diri.
“Samuel ini siapa? Rumahnya mana” Tanya Cak Ji tiba-tiba.
“Nggak tahu pak orangnya yang mana,” jawab Ketua RT yang langsung mendapat seruan protes dari warga.
“Ada kok di kamu. Kamu panggil dia (di telepon) ‘iya bos’,” tuduh warga yang membela Nenek Elina dengan lantang.
Mendapat serangan seperti ini, Ketua RT tidak bisa lagi menutup-nutupi kedekatannya dengan oknum Samuel.
Tak lama dari itu, seseorang berhasil menghubungi Samuel lewat telepon. Tidak disebutkan telepon seluler siapa yang dipakai, tapi, suara Samuel yang terdengar dari seberang terdengar sedang bahagia.
CAK JI CURIGA PADA KETUA RT
Amarah Cak Ji yang sudah tak terbendung berakhir dengan kata penutup bahwa Ketua RT membela aksi brutal Samuel. Bahkan, Ia menuduh Ketua RT memiliki perjanjian terselubung dengan oknum sebab berani mengaku tidak mengenal Nenek Elina yang sudah tinggal puluhan tahun sebagai warganya.
“Omong kosong kalau nggak tahu (alamat rumah Samuel),” kata Cak Ji dengan nada suara tinggi.
SIAPA SAMUEL?

Samuel Adi Kristanto adalah pelaku yang memerintahkan pengrusakan atas rumah nenek Elina Widjajanti di Surabaya. Ia telah ditangkap Polda Jawa Timur, Senin (29/12/2025). Saat digiring tim penyidik memasuki ruang pemeriksaan, Samuel bungkam, saat diberondong pertanyaan oleh media
Sebelum ditangkap polisi, Samuel terlebih dahulu diundang paksa oleh Cak Ji untuk bertemu agar kasus Nenek Elina terang jadi benderang.
Cak Ji mengunggah secara terbuka wajah Samuel di Instagramnya serta perbincangannya dengan pria tersebut.
Kata Cak Ji, kasus Nenek Elisa akan diselesaikan secara hukum sebab kerugian yang dialami oleh lansia tersebut tidak bisa ditoleransi oleh pemerintah kota Surabaya.
Dari pembicaraan tersebut, Samuel diketahui tidak mengembalikan pendingin udara (AC), motor dan berbagai macam benda berharga lain usai dibongkar oleh ormas bernama Madas.
TERINDIKASI SUAP, NETIJEN MINTA KETUA RT DAN RW DIPERIKSA!
“Dari RT aja udah aneh, awal bilang gak kenal Samuel eh ternyata kenal, Awal bilang gak tahu nenek itu, eh bilang sebelum jadi RT, nenek itu udah tinggal disana, trus Tugase jadi RT kui lapo Pak, mending mundur ae,, jelas kudu di perikso RT lan RW ne, kemungkinan selalu bela yang bayar, Kalau Samuel bilang si Yasin kui koncone bukan ormas, diperikso wae gampang kok mastino konco opo guduk, masio konco mungkin di bauar juga,, lapo gak Samuel e dewe sing turun tangan saat itu? 😂 duit membuat orang seenaknya dan merasa bisa beli apa saja termasuk harga diri,” komen @dennibithink di akun Instagram Cak Ji.
“RT RW JELAS BELA SAMUEL MATI-MATIAN HARUS DI PROSES HUKUM KARENA ADA INDIKASI TERIMA SUAP,” tulis akun @ariesbachtiar2124 di akun Youtube Cak Ji.
“RT RW, ormas, Samuel wajib di pidanakan.. Itu sudah pelanggaran berat,” tulis @abragadabra133.
“RT dan RW sepertinya terlihat bagian dari mafia pembongkaran rumah itu,” tulis @mgea3898.
“RT awalnya berbohong… Akhirnya terbongkar juga busuk nya,” @bendil6.
“Ya karena sengaja mungkin RT RW ada menerima uang tidak nggak punya tindakan untuk mencegah penjarakan RT RW dan Samuel,” kata @andiromanpettamassepettama9103.
“ih kaget nyebutin salah satu oknum ormas dari banyuwangi malu²in nih sudah mengotori banyuwangi + polrestanya ini parah dan membanggongkan semoga oknumnya bisa d temukan dan DI SIDANG KE MEJA HIJAU, lepas juga yg menjabat jadi RT RW d daerah itu tdk punya solidaritas sama skl bkn ny membantu mlh nyusahin pasti di suwap hadeeh parah mata,” tulis @tanc465.
“Kades RT RW dan pembongkaran tanpa ada surat dr pengadilan itu sangat anarkis arogan . Harus di proses hukum. Warga Surabaya tolong kawal Kasus ini, tulis @alifal-akbar.
