THE EDITOR – Kehadiran Yesus Kristus tidak semata tertulis di Kitab Perjanjian Baru yang dibuat oleh murid-muridnya. Ribuan tahun sebelum Yesus lahir, ada nubuat ramalan yang tertulis di berbagai macam buku, salah satunya dari Kitab Perjanjian Baru yang berusia ribuan tahun.
Yesus sendiri adalah tokoh dalam Alkitab yang memiliki tingkat popularitas yang sangat tinggi di dunia ini. Dia adalah anak dari Yusuf dan Maria.
Bagi banyak ahli dan gereja-gereja, Yesus diakui sebagai Sang Juru Selamat (Merias) yang dituliskan dalam kitab-kitab kuno orang Israel. Namun demikian, tidak sedikit orang Israel sendiri yang menolak Yesus.
Untuk mengetahui secara rinci, The Editor akan merangkum tentang ayat-ayat dan buku-buku yang menulis tentang berbagai macam ramalan yang pernah ada di dunia ini sejak ribuan tahun yang lalu.
Ramalan ini tidak menyebutkan secara spesifik tentang nama Yesus, tetapi secara gamblang dijelaskan tentang latar belakang Mesias, kapan Ia akan muncul, apa saja kegiatannya saat hidup di bumi, perlakuan yang dilakukan manusia terhadapnya serta peranan apa saja yang Ia lakukan sehingga banyak orang hingga sekarang percaya bahwa Yesus itu adalah utusan Allah dari Surga.
1. Buku Yesaya
Yesaya adalah seorang nabi yang sangat penting dari Yerusalem yang hidup di abad ke-8 Sebelum Masehi (SM). Ia adalah penasehat bagi raja-raja di Kerajaan Yehuda seperti Raja Uzia, Raja Yotam, Raja Ahas dan Raja Hizkia.
Yesaya sangat ahli dalam memberi nasehat tentang politik luar negeri. Dunia mencatat salah satu nasehatnya kepada Raja Hizkia untuk bisa menang melawan Raja Asyur (Sanherib) dari Kerajaan Asyur Baruaru yang sangat kuat dan terkenal.
Saat itu, Yesaya mendorong Raja Hizkia untuk lebih mempercayai perlindungan dari Tuhan saat menghadapi ancaman Raja Asyur, bukan bersekutu dengan kerajaan lain. Hasilnya, Raja Hizkia menang telak dengan kematian misterius 185.000 orang pasukan elit Raja Asyur.
Yesaya menuliskan buku yang diberi judul seperti namanya. Ia menuliskannya pada tahun 778 SM – 732 SM. Ramalan Yesaya ini baru tergenapi 700 tahun setelah nubuat itu ditulis.

Ia menuliskan banyak ramalan atau nubuat tentang Yesus, dimana salah satunya dalam Pasal 7 ayat 14 yang mengatakan bila Yesus akan lahir dari seorang perawan. Dan sejarah menyingkapkan bahwa Yesus benar-benar lahir dari seorang perawan yang bernama Maria.
Tak hanya itu, di pasal lain dikatakan bila Yesus akan lahir dari keturunan Raja Daud (Yesaya 9:7). Sejarah menemukan fakta dari murid-murid Yesus bernama Lukas dan Matius yang berhasil menulis dengan indah daftar silsilah Yesus melalui Raja Daud, seorang raja dari Israel yang terkenal akan kekayaannya di dunia ini.
Yesus juga dikatakan memiliki perilaku lembut, baik hati, bersahaja, menghibur hati dan menyembuhkan sakit penyakit. Ia bahkan disebut akan menghibur orang-orang yang berkabung atau sedih (Yesaya 61:1 dan 2). Setelah ratusan tahun, terbukti bahwa ada banyak orang sakit yang disembuhkan oleh Yesus. Bahkan dikatakan bila banyak orang yang mengikuti jalannya karena berhasil mendapat kesembuhan dari Dia.
Penolakan dari bangsa Israel juga dirincikan secara jelas oleh Yesaya (Yesaya 8:14 dan 15). Sejarah membuktikan dengan jelas tentang perselisihan antara Orang Farisi dan Imam-Imam Yahudi dengan Yesus. Berkali-kali Kitab Perjanjian Baru menuliskan tentang serangan frontal Orang Yahudi kepada Yesus di depan publik. Bahkan, sebagian orang Israel masih tidak menerima keberadaan Yesus sebagai Juru Selamat.
Sebagai bagian dari penolakan ini adalah peristiwa siksaan yang harus dialami oleh Yesus yang tidak bersalah. Yesaya bahkan dengan gamblang menulis bahwa Yesus akan diludahi, ditarik janggutnya, ditampar pipinya, dihina dan punggungnya yang akan dipukuli.
Ratusan berlalu sejak ramalan itu dibuat, Yesus yang saat itu masih berusia 30-an, harus mengalami siksaan yang sadis. Kehidupannya yang sederhana ternyata harus Ia bayar dengan menerima pukulan, siksaan, tinju berkali-kali ke arah wajahnya serta berakhir dengan kematian di tiang siksaan.
Padahal selama hidup, Yesus banyak menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati. Apakah ada alasan untuk membunuh dan menyiksa orang yang tidak pernah tertarik pada jabatan politik duniawi seperti Yesus?
Kejeniusan Yesaya tak sampai disitu. Ramalannya bahkan mencapai tingkat detail yang mustahil untuk dipikirkan karena Yesus dikatakan akan mengalami siksaan di tiang gantungan bersama orang jahat. Namun, saat mati Ia akan dikuburkan di tempat orang-orang kaya (Yesaya 53:9).
Sejarah kembali membuktikan bila ramalan itu benar karena saat di gantung di tiang siksaan, Yesus berada bersama dengan 2 orang perampok. Kemudian, saat mati, Yesus dikubur di tempat orang0orang kaya biasa disemayamkan karena seorang pria bernama Yusuf yang berasal dari Kota Arimatea meminta kepada Pilatus agar jenazah Yesus bisa Ia kuburkan dengan layak. Sebagai keluarga kaya, Yusuf punya kuburan pribadi yang baru digali dan dijadikan sebagai tempat untuk meletakkan tubuh Yesus yang sudah tidak bernyawa.
2. Buku Mikha
Mikha adalah nabi bangsa Israel yang melayani Raja-Raja Yehuda bernama Yotam, Ahas dan Hizkia. Ia hidup sejaman dengan Nabi Yesaya.
Dalam karirnya, Mikha sangat tegas mengkritik ketidakadilan sosial, korupsi da penyembahan berhala di Yerusalem dan Samaria, dua wilayah yang isinya adalah Bangsa Israel yang menyembah Allah bernama Yehuwa.
Namun, terkait dengan Yesus, Ia menulis sebuah rincian yang detail tentang kota kelahiran Yesus, yaitu Betlehem (Mikha5:2).
Sejarah sendiri berhasil membuktikan tentang kelahiran Yesus di Kitab Perjanjian Baru. 700 tahun lebih sejak Mikha menulis ramalannya, seorang pria bernama Lukas menuliskan tentang masa kecil Yesus dengan rinci (Lukas 2:1-7).
Lukas menuliskan bahwa Yesus yang lahir di Betlehem lahir pada masa Kaisar Agustus yang memerintahkan agar dilakukan sensus penduduk. Orang tua Yesus, Yusuf dan Maria yang sedang hamil tua harus berangkat ke Nazareth ke Betlehem, sebuah kota kecil di Yudea untuk mengikuti aturan tersebut sebab Yusuf adalah keturunan dan keluarga Daud.

Disanalah, Maria harus melahirkan di kandang domba karena momen sensus penduduk membuat seluruh tempat penginapan di Kota Betlehem penuh. Meski demikian, Maria berhasil melahirka seorang anak laki-laki, yaitu Yesus.
Situs Saksi Yehuwa dalam JW.ORG menyebutkan bila para arkeolog menemukan fakta tentang sensus penduduk yang jadi budaya orang Romawi di Timur Tengah ini.
Salah satu dekrit dari Gubernur Romawi yang saat ini tersimpan di Museum Inggris adalah tentang perintah untuk setiap orang yang berada di wilayah kekuasaan Romawi agar kembali ke kampung halamannya masing-masing agar dapat menjalankan peraturan resmi sensus. Aturan ini juga mengharuskan tiap penduduk untuk rajin menggarap lahan mereka.
3. Kitab Kejadian
Buku yang lebih tua usianya dari pada Mikha yaitu Buku Kejadian bahkan menyebutkan secara spesifik dan detail bahwa Yesus akan lahir dari keturunan Suku Yehuda (Kejadian 49:10).
Buku Kejadian ditulis oleh Musa, seorang Nabi yang sangat penting bagi Israel dan bahkan diakui oleh banyak agama di dunia.
Musa adalah orang yang dipilih oleh Tuhan untuk memimpin Bangsa Israel keluar dari dari perbudakan Mesir. Ia sendiri dibesarkan oleh keluarga Firaun yang secara tidak sengaja menemukannya berada di area pemandian khusus untuk wanita. Saat ditemukan, Musa masih bayi. Tapi, Musa yang memang disembunyikan dan dilarikan oleh ibu dan kakaknya agar terhindar dari peristiwa pembunuhan berdarah oleh Firaun justru tumbuh menjadi orang paling terkenal di masanya, bahkan hingga sekarang.
Banyak bangsa-bangsa terpengaruh oleh Musa dan ajarannya hingga sekarang. Jadi, saat Musa mengatakan bahwa Yesus akan lahir dari Suku Yehuda ternyata langsung menginspirasi Lukas, murid Yesus yang cerdas untuk menyusun daftar silsilah Kristus. Hasilnya cukup mengejutkan karena yang dikatakan oleh Musa benar terjadi (Lukas 3:23/33).
JW.ORG secara detail menuliskan bila Lukas dengan jeli menyebutkan silsilah Yesus berdasarkan aturan Hukum Yahudi saat itu. Tak heran, banyak sejarawan tertarik untuk meneliti tulisan Lukas dari sudut pandang sejarah.
4. Kitab Mazmur
Kitab Mazmur ditulis oleh beberapa orang, namun nama Raja Daud menjadi satu-satunya orang yang menulis nubuat tentang Mesias.
Dalam sejarah, Raja Daud adalah orang yang sangat penting karena Ia dikenal sebagai manusia muda pertama dari Israel yang berhasil mengalahkan Goliath dari Filistin yang berbentuk raksasa.
Raja Daud juga dikatakan menjadi raja terkaya dimula bumi hingga tidak ada raja lain yang bisa mengalahkan kekayaannya. Tak heran karena kakeknya sendiri, Ayub juga tertulis sebagai pria paling kaya di Timur dan tidak ada yang menyamai kekayaannya.
Perkataan Raja Daud tentang Mesias ini terwujud setelah 1000 tahun lamanya.
Ramalan Daud yang pertama tentang Mesias adalah bahwa Yesus akan dipanggil dengan istilah ‘Putra’ (Mazmur 2:7). Nubuatan ini terjadi saat Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dimana suara dari langit terdengar dengan kata-kata, “Inilah Putra-Ku, yang Kukasihi. Aku berkenan kepadanya.” (Matius 3:17).
Kedua, Daud berkata bahwa Yesus akan dikhianati oleh teman dekatnya sendiri (Mazmur 41:9). Penggenapan dari nubuat tersebut ditulis oleh Yohanes, murid sekaligus juga sepupu Yesus yang menulis tentang pengkhianatan Yudas Iskariot, 1 dari 12 murid terdekat Yesus yang makan dan minum serta hidup bersama Yesus (Yohanes 13:18).
Ketiga, pakaian Yesus akan diundi (Mazmur 22:18). Nubuat ini terjadi sama persis seperti yang diramalkan oleh Raja Daud 1000 tahun yang lalu karena saat Yesus dipakukan di tiang siksaan, baju bagian luarnya diambil untuk diundi (Matius 27:35).
Pakaian Yesus diundi oleh para prajurit karena kualitasnya yang bagus dan harganya juga cukup mahal di masanya.
Keempat, Yesus juga diramalkan dalam Kitab Mazmur akan alami siksaan yang begitu besar. Mazmur 22:7,8) mengatakan bila Yesus akan ditertawakan, diejek dan direndahkan. Setelah ribuan tahun, nubuat ini benar-benar terjadi karena murid-murid Yesus, salah satunya Matius menuliskan penderitaan Mesias yang berhasil menggemparkan dunia hingga sekarang (Matius 27:39-43). Dimana dituliskan bila tubuhnya dicambuk, Ia dihina sepanjang perjalanan menuju tempat Ia akan disiksa, bahkan saat jalani proses hukum. Yesus juga diremehkan oleh orang-orang Yahudi, terutama Orang Farisi saat itu.
Kesakitan Yesus yang berakhir membawa kematian padaNya justru membuat takut seluruh Imam-Imam Yahudi serta Orang Farisi saat itu. Sebab gempa bumi yang muncul usai kematian Mesias diikuti dengan terbelahnya Tabir Kenisah, Tabir Bait Suci untuk pertama kalinya langsung dari atas hingga ke bawah.

Tabir Bait Suci terbuat dari kain yang tebal, kira-kira ukurannya 20 meter x 10 meter. Tebalnya saja 5-10 cm sehingga kain tersebut sangat berat. Namun, gempa tidak akan pernah mungkin bisa membelah kain dari atas sampai ke bawah.
Namun, di peristiwa kematian Yesus, terbelahnya Tabir Kenisah menjadi pintu pembuka manusia menjadi lebih dekat kepada Allah sebab di masa sebelum Yesus mati, bagian dalam Bait Suci hanya bisa dimasuki oleh orang tertentu saja sebagaimana yang pernah ditulis oleh Musa.
Kelima, Raja Daud menubuatkan baha saat mati, Yesus akan melindungi setiap orang dan tidak ada satupun tulangnya yang akan dipatahkan (Mazmur 34:20). Ribuan tahun kemudian ramalan ini terjadi dimana murid-murid Yesus menulis bila saat Yesus mati, prajurit yang bertugas tidak mematahkan kaki Yesus (Yohanes 19:33).
Ritual mematahkan kaki tawanan yang digantung di tiang siksaan adalah aturan resmi di masa itu untuk mengetahui apakah tawanan sudah mati atau belum. Tapi, saat melihat Yesus sudah mati di tiang gantungan, akhirnya prajurit yang bertugas saat itu mengurungkan niatnya untuk mematahkan kakiNya.
Keenam, Yesus juga dituliskan oleh Mazmur 16:10 akan dibangkitkan dari kematian. 1000 tahun kemudian ramalan tersebut mengguncang dunia karena kebangkitan Yesus tidak hanya disaksikan oleh 12 murid saja, melainkan ratusan orang, termasuk Ibu dan keluarga dekatnya (Kisah Para Rasul 2:24).
Ketujuh, Mazmur 110:1 menuliskan bila Yesus akan ditinggikan oleh Bapanya di Surga. Nubuat ini terjawab sempurna saat Kisah Para Rasul 7:56 yang mengatakan bila salah satu murid Yesus bernama Stefanus melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
Stefanus adalah tokoh penting dalam Alkitab Perjanjian Baru sebab Ia berani menghadapi pemuka agama Yahudi yang saat itu ingin menghukumnya. Sebab, meskipun Stefanus menjelaskan tentang Yesus dengan cara yang bijaksana dan detail, tapi Imam-Imam Yahudi yang benci pada Yesus tetap tidak suka padanya. Segala fakta yang dikatakan oleh Stefanus tidak dianggap oleh mereka saat itu.
Stefanus mati karena dilempari batu berkali-kali. Tapi, segala penglihatan Stefanus tentang Yesus tercatat hingga kini. Penglihatan ini disampaikan Stefanus di depan pengadilan, tapi ditolak oleh Sanhedrin saat itu.
Sanhedrin adalah dewan tertinggi dan keagamaan Yahudi pada masa Bait Suci masih ada di Yerusalem.
Apakah masih ada buku-buku lain yang meramalkan kedatangan Yesus? Beri komentar anda ya.
