27.1 C
Indonesia

WHO Terkejut Melihat Konsisi Rumah Sakit Nasser Yang Rusak Parah

Must read

PALESTINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis video pemeriksaan terhadap Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza, Palestina.

Rumah sakit yang mengalami pengepungan selama beberapa pekan itu berhasil dimasuki WHO pada Minggu (18/2), atau dua hari setelah diserang militer Israel.

Dalam video yang dirilis, terlihat rumah sakit itu tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak memiliki listrik sehingga keadaan di dalam sangat gelap.

Baca Juga:

Baik petugas WHO maupun staf medis harus menggunakan senter untuk menyusuri rumah sakit dan memeriksa keadaan banyak pasien yang kritis.

“Ini adalah bekas departemen darurat dari Kompleks Medis Nasser. Dan ini sekarang adalah zona kematian,” kata Athanasios Garvanis, seorang ahli bedah trauma WHO.

Di bagian lain rumah sakit, ia memasuki sebuah ruangan yang sebelumnya merupakan tempat rekonstruksi lengan.

Dan seperti bagian yang lain dari Rumah Sakit Nasser, tempat tersebut tidak memiliki listrik dan bahkan sudah tidak beroperasi.

Seorang perwakilan WHO di wilayah Palestina yang diduduki, dokter Richard Peeperkorn, mengaku pihaknya “terkejut” dengan apa yang mereka lihat di Kompleks Medis Nasser.

Ia mengatakan rumah sakit itu memiliki banyak sampah di mana-mana dan tidak memiliki listrik yang bekerja.

“Sebagian dari rumah sakit rusak, dan sebagian lainnya rusak parah,” katanya.

Setelah pemeriksaan itu, petugas WHO mengevakuasi 14 pasien kritis ke rumah sakit lain. Salah satunya akan dipindahkan ke bangsal operasi karena kondisinya.

Melansir Al Jazeera, pihak rumah sakit harus merawat pasien dengan minimnya makanan, pasokan medis dasar, dan bahkan tabung oksigen.

Sementara itu, pihak Israel menyangkal bahwa penyerangan yang dilakukannya telah mengganggu jalannya kegiatan perawatan di rumah sakit.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari bahkan menyebut operasi penyerbuan pada Kamis (15/2) dilakukan dengan “tepat dan terbatas”.

Ia mengatakan pelaksanaan operasi itu didasarkan pada informasi terpercaya dari sejumlah sumber yang menyebut bahwa kelompok pejuang Palestina, Hamas, bersembunyi di Rumah Sakit Nasser.

Klaim tersebut kemudian dibantah oleh Hamas. Anggota Biro Politik Hamas, Muhammad Nazzal, mengatakan kelompoknya “tidak memiliki urusan” di rumah sakit.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru