26 C
Indonesia

Warga Gaza Sambut Ramadan dengan Kelaparan

Must read

JAKARTA – Bulan suci Ramadan bagi umat Islam di seluruh dunia telah tiba. Selama bulan ini, umat Islam menjalani ibadah puasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya Matahari.

Bulan Ramadan umumnya disambut dengan penuh sukacita, dengan berbagai tradisi unik menghiasi penyambutannya di seluruh dunia. Akan tetapi, kali ini tampaknya sedikit berbeda.

Hal ini disebabkan masih berlangsungnya perang di Gaza, Palestina. Sementara mayoritas umat Islam baru menjalankan puasa pada pekan ini, warga Gaza telah ‘berpuasa’ sejak perang meletus pada Oktober lalu.

Baca Juga:

Perang antara kelompok Hamas dan Israel telah menyebabkan kerusakan yang meluas di Jalur Gaza, korban jiwa berjatuhan setiap hari, korban luka memenuhi rumah sakit-rumah sakit yang kewalahan, hingga berdesakannya pengungsi di sejumlah titik.

Tak hanya itu. Bencana kelaparan juga telah menghantui Gaza karena minimnya pasokan makanan yang ada–akibat dari sedikitnya truk pengangkut bantuan pangan dan obat-obatan yang diperbolehkan memasuki wilayah kantong tersebut.

“Kami tidak melakukan persiapan apa pun untuk menyambut Ramadan karena kami telah berpuasa selama lima bulan,” kata Maha, seorang ibu dari lima anak, kepada Reuters.

Maha mengaku dirinya biasanya memenuhi rumahnya dengan dekorasi dan mengisi lemari esnya dengan perbekalan untuk berbuka puasa. Ia tidak melakukan hal-hal tersebut tahun ini.

“Tidak ada makanan, kami hanya punya makanan kaleng dan beras, sebagian besar makanan dijual dengan harga yang sangat mahal,” katanya melalui aplikasi chat dari Rafah, tempatnya mengungsi bersama keluarganya.

Raja Salman dari Arab Saudi, dalam pesan bulan Ramadan-nya, mencatat bahwa perang yang sedang berlangsung di Gaza akan membayang-bayangi bulan ibadah ini.

Ia pun menyerukan komunitas internasional untuk mengakhiri konflik tersebut dan “memastikan terbentuknya koridor kemanusiaan dan bantuan yang aman”.

Melansir DW, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkap bahwa jumlah korban tewas akibat perang Hamas-Israel telah mencapai 31.112 orang–termasuk 67 orang yang tewas dalam 24 jam terakhir.

Pejabat kementerian juga mengatakan total 72.760 warga Palestina terluka dalam kampanye Israel yang kini telah berlangsung selama lebih dari empat bulan.

Kementerian tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, namun PBB dan beberapa organisasi kemanusiaan menganggap jumlah korban secara umum dapat diandalkan.

Sekitar setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza adalah anak-anak, dan PBB mengatakan mayoritas warga sipil yang tewas adalah perempuan dan anak-anak.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru