RUSIA – Presiden Rusia Vladimir Putin berkemungkinan besar menjabat untuk kelima kalinya. Hal ini karena ia dinyatakan menang telak dalam pemilihan presiden (pilpres) yang digelar negara itu.
Diberitakan Reuters, Putin meraih suara 87,8 persen berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Public Opinion Foundation (FOM). Angka itu adalah yang tertinggi dalam sejarah pasca keruntuhan Uni Soviet.
Putin juga dinyatakan mendapat suara 87 persen oleh Pusat Riset Opini Publik Rusia (VCIOM), yang merupakan lembaga jajak pendapat tertua di Rusia pasca Uni Soviet.
Sementara itu, ketiga lawannya mendapat suara kurang dari lima persen. Seperti Nikolai Kharitonov, yang berasal dari Partai Komunis, mendapat suara 4,6 persen.
Vladislav Davankov, dari Partai Rakyat Baru memperoleh 4,2 persen suara. Di urutan terakhir ada Leonid Slutsky, pemimpin LDPR (Partai Demokratik Liberal Rusia), yang hanya memperoleh 3 persen suara.
Russia Today melaporkan, pemungutan suara pilpres di negara itu dimulai sejak Jumat (15/3) pekan lalu. Hingga kini, penghitungan suara sudah rampung 90 persen.
Pelaksanaan pilpres Rusia kali ini pun diketahui mencatatkan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi dalam sejarah, yaitu mencapai 74 persen.
Melansir CNBC Indonesia, Putin pertama kali menjabat sebagai presiden pada tahun 1999. Saat itu, Rusia membatasi jabatan presiden untuk dua periode berturut-turut.
Ia kemudian menjadi perdana menteri setelah masa jabatannya berakhir pada tahun 2008. Akan tetapi, ia kembali maju ke kontestasi pilpres hingga terpilih untuk menjabat mulai tahun 2012.
Pada tahun 2020, pemerintahannya melakukan amandemen yang memungkinkannya untuk menjabat dua masa jabatan lagi.