JAKARTA – Indonesia kembali alami deflasi di periode Juli 2024 ini. Laporan yang disampaikan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada Kamis (1/8) ini disebutkan bila penyebab deflasi di bulan kemarin adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan prosentase 0,18 persen month-to-month (mtm).
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi selama 4 bulan berturut-turut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti
Komoditas utama penyumbang deflasi Juli 2024 antara lain bawang merah menyumbang andil deflasi sebesar 0,11 persen, cabe merah 0,09 persen, tomat 0,07 persen, dan daging ayam ras 0,04 persen.
“Di antara komoditas tersebut tomat mengalami deflasi terdalam sepanjang 2022 sampai dengan 2024,” ujar Amalia.
Sementara itu, penyumbang utama inflasi pada Juli 2024 datang dari kelompok pendidikan.
Adapun BPS mencatat secara year on year (y-o-y), Indonesia mengalami inflasi sebesar 2,13 persen dan secara tahun kalender year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,89 persen.
Amalia mengatakan, pada Juli 2024, kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,69 persen. Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen terhadap inflasi umum.
“Data historis memperlihatkan bahwa permulaan tahun ajaran baru sering menjadi pendorong inflasi dalam kelompok ini,” ucap Amalia.
“Adapun komoditas penyumbang inflasi dalam kelompok pendidikan adalah biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah pertama, dan biaya sekolah menengah atas yang masing-masing menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen,” jelasnya.
Berdasarkan data historis, Amalia mengatakan kelompok pendidikan berpotensi memberikan andil terhadap inflasi dalam dua bulan ke depan.