THE EDITOR – Karena yakin memiliki kemampuan penegakan hukum yang kuat dan merasa mampu bekerja sama dengan sahabat mitra dalam penyelidikan kriminal, Taiwan ingin bergabung dengan Interpol (International Criminal Police Organization), yaitu organisasi kepolisian internasional yang bertugas untuk mengkoordinasikan kerja sama antar kepolisian di seluruh dunia.
Dalam keterangan yang diterima Redaksi The Editor pada Selada (5/11/2024), disebutkan bila Komisaris Biro Investigasi Kriminal Republic of China (Taiwan) Chou Yew-woei mengatakan bila kemampuan untuk bertukar informasi secara langsung sangat penting untuk memerangi kejahatan transaksional.
“Namun, karena pengecualiannya dari INTERPOL, Taiwan hanya dapat mengakses informasi intelijen penting secara tidak langsung. Pada saat diterima, informasi tersebut sering kali sudah kedaluwarsa, membuat situasi yang sulit, yang memungkinkan kejahatan transnasional berkembang dan memperburuk kerusakan yang ditimbulkan,” kata Chou.
Kata Chou, Taiwan mengoperasikan sistem kepolisian dan peradilan, keuangan dan perdagangan, penerbangan dan transportasi laut, serta sistem kontrol perbatasannya sendiri.
Pengalaman Taiwan yang menurutnya luas dalam memerangi kejahatan transaksional seperti penipuan telekomunikasi, perdagangan narkoba, serangan siber, kejahatan terorganisasi, dan terorisme, menunjukkan komitmen kuat dari otoritas penegak hukum Taiwan dalam mempromosikan perdamaian dan membantu orang-orang yang rentan.
“Petugasnya yang terlatih dengan baik juga telah menjadikan Taiwan sebagai mitra penting bagi komunitas internasional, yang sangat mengakui pencapaian Taiwan dalam memberantas kejahatan. Memerangi kejahatan transaksional merupakan misi penting Taiwan. Karena keamanan global saling terhubung, kerja sama antara Taiwan dan INTERPOL akan membantu mewujudkan dunia yang lebih aman,” ungkapnya.
Saat ini, kata Chou, meskipun mendapat dukungan internasional yang luas, Taiwan tetap tidak dapat mengakses basis data intelijen dan sistem kerja sama INTERPOL, sehingga membatasi efektivitas investigasi kejahatan lintas batas.
Menurutnya, pemberian status pengamat kepada Taiwan di INTERPOL akan semakin memperkuat keamanan global, menegakkan keadilan, dan meminimalkan dampak negatif faktor politik terhadap upaya memerangi kejahatan di seluruh dunia.
“Kami meminta semua negara untuk mendukung partisipasi Taiwan sebagai pengamat di pertemuan tahunan INTERPOL, yang memungkinkan lembaga penegak hukum Taiwan untuk terlibat dengan lembaga penegak hukum negara-negara anggota, menghadiri sesi pelatihan, dan berbagi keahlian,” tutupnya.