23.4 C
Indonesia

Sukacita Sambut Kelahiran Badak Sumatra di Taman Nasional Way Kambas

Must read

LAMPUNG TIMUR – Taman Nasional Way Kambas (TNWK) pada Sabtu (30/9) dini hari resmi memiliki anggota baru, yakni seekor bayi badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

Bayi badak tersebut tepatnya lahir pada pukul 01.44 WIB di Suaka Rhino Sumatera TNWK dalam persalinan yang dilaporkan terbilang lancar.

Ia adalah buah hati dari induk badak Ratu (23) dan ayah badak Andalas (22), sekaligus adik dari badak Andatu (11) dan badak Delilah (7).

Kelahiran bayi badak tersebut, yang hingga kini belum diberi nama, menambah jumlah badak yang menghuni Suaka Rhino TNWK menjadi sembilan ekor.

Ia adalah badak keempat yang lahir di kawasan pengembangbiakan semi in-situ tersebut, setelah badak Sedah Mirah lahir pada tahun lalu.

“Kabar ini tentunya menjadi berita bahagia, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi juga dunia,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dikutip dari akun Instagram @kementerianlhk.

“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kelahiran badak sumatera ini.

“Harapannya, kita dapat terus mendapat kabar bahagia dari kelahiran-kelahiran badak sumatera dan satwa dilindungi lainnya di masa depan,” tambahnya.

Masih menurut akun Instagram @kementerianLHK, badak Ratu adalah badak asli TNWK yang diselamatkan setelah keluar kawasan TNWK ke Desa Labuhan Ratu pada tahun 2005 lalu.

Untuk mengamankannya dari perburuan dan kemungkinan penyakit zoonosis, saat itu diputuskan bahwa Ratu perlu ditranslokasi ke Suaka Rhino TNWK.

Sementara itu, badak Andalas baru menghuni kawasan yang sama pada tahun 2007, setelah dipindahkan dari tempat lahirnya di Cincinnati Zoo, Amerika Serikat.

Kelahiran anak ketiga Ratu dan Andalas pada Sabtu lalu disambut dengan sukacita, terlebih karena prosesnya yang berjalan lancar.

Bayi badak tersebut dilaporkan membutuhkan waktu yang cukup cepat untuk bisa berdiri sendiri.

Bahkan, ia sudah bisa menyusu pada Ratu dalam kurun waktu kurang dari empat jam.

Meskipun begitu, tim dokter masih harus memantaunya dan sang induk secara intensif.

Kandang keduanya juga diharuskan tetap dalam kondisi steril dan hanya dapat dikunjungi oleh dokter yang merawat mereka.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru