JAKARTA – Sekitar 10.000 anak penguin yang belum memiliki bulu kedap air mati setelah lapisan es di bawahnya meleleh dan pecah.
Fakta menyedihkan itu baru-baru ini dilaporkan oleh BBC, yang menyebut bahwa anak-anak penguin kaisar kemungkinan besar tenggelam atau mati kedinginan setelah insiden yang terjadi pada akhir tahun 2022 di Laut Bellingshausen, di wilayah lepas pantai Semenanjung Antartika.
Laporan itu mengutip sebuah penelitian yang diterbitkan pada Rabu (23/8) pekan lalu di jurnal peer-review Communications Earth & Environment.
Studi tersebut menunjukkan bahwa anak-anak penguin yang mati itu termasuk di antara empat dari lima koloni yang mengalami “kegagalan pembiakan yang sangat besar” di wilayah tersebut pada akhir tahun lalu.
Penguin kaisar bergantung pada lautan es untuk berkembang biak, mencari makan, dan membesarkan anak-anaknya, kata penelitian tersebut.
Akan tetapi, habitat mereka menyusut karena “penyusutan luas es laut dalam skala besar,” tambah studi tersebut.
“[Penguin] kaisar bergantung pada es laut untuk siklus perkembangbiakan mereka; ini adalah tempat stabil yang mereka gunakan untuk membesarkan anak-anak mereka,” kata Dr. Peter Fretwell, dari British Antarctic Survey (BAS), yang membantu melakukan penelitian tersebut.
“Namun, jika es tersebut tidak seluas yang seharusnya atau pecah lebih cepat, burung-burung ini berada dalam masalah.
“Masih ada harapan: kita bisa mengurangi emisi karbon yang menyebabkan pemanasan. Namun, jika tidak, kita akan membawa burung-burung ikonik dan cantik ini ke ambang kepunahan,” tambahnya.
Gambar satelit yang diperiksa oleh para peneliti menunjukkan koloni penguin menghilang hanya dalam hitungan minggu.
Gambar yang diambil pada 28 Oktober tahun lalu masih menunjukkan koloni tersebut hidup di atas lapisan es.
Akan tetapi, dua bulan kemudian, pada Desember 2022, koloni tersebut tampaknya menghilang seiring bongkahan es yang mengapung di laut.
Penelitian ini mengikuti proyeksi para ilmuwan bahwa lebih dari 90% penguin kaisar akan punah pada akhir abad ini di tengah pemanasan dunia yang terus meningkat.
Selama tujuh tahun terakhir, es laut di sekitar Antartika telah berkurang secara signifikan, kata penelitian tersebut.
Pada akhir Desember 2022, luas es laut tersebut merupakan yang terendah dalam catatan satelit selama 45 tahun.
Sumber: Insider