PRANCIS – Serangga penghisap darah kutu busuk (bed bug) menimbulkan kekhawatiran di Prancis dengan eksistensinya yang terlihat di metro Paris, kereta berkecepatan tinggi, bahkan di Bandara Charles-de-Gaulle Paris.
Pemandangan tersebut, yang membuat para pelancong merasa jijik, banyak dibagikan videonya di media sosial.
Untuk itu, melansir France24, Menteri Transportasi Clement Beaune mengatakan ia akan mengumpulkan perwakilan dari operator transportasi umum pekan ini.
Tujuan dikumpulkannya para perwakilan tak lain adalah “untuk memberi informasi kepada mereka tentang tindakan pencegahan dan bagaimana berbuat lebih banyak untuk melindungi para pelancong”.
Melalui postingan di X, Beaune mengatakan tujuannya adalah untuk “meyakinkan dan melindungi”.
Kutu busuk, yang sebagian besar telah hilang dari kehidupan sehari-hari pada tahun 1950an, kini muncul kembali dalam beberapa dekade terakhir.
Sebagian besar kehadirannya disebabkan oleh tingginya kepadatan penduduk dan semakin banyaknya angkutan massal.
Sepersepuluh dari seluruh rumah tangga di Perancis diyakini mempunyai masalah kutu busuk selama beberapa tahun terakhir, yang biasanya memerlukan operasi pengendalian hama yang menelan biaya beberapa ratus euro dan sering kali perlu diulang.
Balai Kota Paris pada Kamis (28/9) pekan lalu mendesak pemerintahan Presiden Emmanuel Macron untuk membantu mengatasi wabah ini, termasuk dengan membentuk satuan tugas khusus.
Kutu busuk (bed bug) mendapatkan namanya dari kebiasaannya bersarang di kasur, meski bisa juga bersembunyi di pakaian dan koper. Mereka keluar pada malam hari untuk memakan darah manusia.
Badan Kesehatan Nasional Perancis merekomendasikan agar masyarakat memeriksa tempat tidur hotel mereka saat bepergian dan berhati-hati dalam membawa perabotan bekas atau kasur bekas ke dalam rumah mereka.
Begitu kutu busuk terlihat di rumah, ruangan yang terkena dampak harus segera diobati, kata mereka.
Gigitan kutu busuk meninggalkan area merah, lecet, atau ruam besar pada kulit, dan dapat menyebabkan rasa gatal atau reaksi alergi yang hebat.
Hal ini juga sering menyebabkan tekanan psikologis, masalah tidur, kecemasan, dan depresi.
Menurut pihak berwenang Prancis, kemunculan serangga tersebut, yang dapat tumbuh hingga panjang sekitar 7 milimeter, tidak berhubungan dengan tingkat kebersihan di negara itu.